Abstrak


Rantai Nilai, Bauran Pemasaran dan Daya Saing Produk Lidah Buaya di Pontianak


Oleh :
Maswadi - T651208011 - Sekolah Pascasarjana

ABSTRAK

Konsep agribisnis yang berkelanjutan berisi suatu ajakan moral untuk berbuat kebajikan pada lingkungan sumber daya alam dengan mempertimbangan tiga aspek yaitu kesadaran lingkungan (ecologically sound), bernilai ekonomis (economic valueable) dan berwatak sosial  atau kemasyarakatan (SociallyJust). Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi rantai nilai agribisnis usahatani lidah buaya dan agroindustri olahan lidah buaya secara lengkap mulai dari produsen (petani/pengolah), pedagang, konsumen akhir serta pembuat kebijakan, untuk menganalisis respon konsumen terhadap bauran pemasaran olahan lidah buaya, dan menganalisis daya saing produk usahatani lidah buaya di Pontianak. Hasil penelitian menunjukkan Kegiatan rantai nilai akan mendorong peningkatan kinerja yang berkaitan dengan pertanian dalammanajemen input-output, sinergi dan  rantai  nilai  integritas,  kinerja  masing-masing  aktor  rantai  nilai  berjalan dengan  efektif sehingga  konsumen  merasakan  pelayanan  yang terbaik  dengan produk yang diterima sedangkan produsen mendapatkan peningkatan daya saing dan profitabilitas, bauran pemasaran yang memiliki pengaruh terhadap produk hijau olahan lidah buaya, dalam urutan adalah harga (19,93%), tempat (19,16%), produk (18,57%), kemasan (16,31%), kinerja (15,83%) dan promosi (10, 18%). nilai rasio biaya sumberdaya domestik (DRCR) yang diperoleh lebih kecil  dari satu yaitu 0,81artinya memproduksi pelepah segar lidah buaya di dalam negeri lebih baik dibandingkan dengan impor, karena hanya membutuhkan biaya sumberdaya domestik 81 ?ngan kata lain produksi lidah buaya domestik memiliki daya saing tinggi, sebab setiap satu dolar, devisa yang dihasilkan dalam usaha ini mampu mendatangkan nilai tambah sebesar 0,81USD. Sedangkan nilai PCR sebesar 2,79 menunjukkan bahwa usahatani lidah buaya di daerah penelitian tidak memiliki keunggulan kompetitif.