ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya: (1) Perbedaan pengaruh tipe platina terhadap tegangan induksi kumparan sekunder pada koil pengapian mesin Toyota Kijang 5K tahun 1991, (2) Perbedaan pengaruh variasi putaran mesin terhadap tegangan induksi kumparan sekunder pada koil pengapian mesin Toyota Kijang 5K tahun 1991, (3) Pengaruh bersama tipe platina dan variasi putaran mesin terhadap tegangan induksi kumparan sekunder pada koil pengapian mesin Toyota Kijang 5K tahun 1991. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, populasi dalam penelitian ini adalah Sistem Pengapian Konvensional Mesin Toyota Kijang 5K Tahun 1991. Teknik pengambilan sampel dengan Purposive Sampling. Sampel yang digunakan adalah Tipe Platina. Pengumpulan data dengan cara melakukan pengukuran tegangan induksi kumparan sekunder koil pengapian dengan scopetester. Teknik analisis data menggunakan analisis varian dua jalan kemudian dilakukan uji komparasi ganda atau uji pasca anava, sebelumnya dilakukan uji prasyarat analisis yaitu uji normalitas dengan Metode Liliefors dan uji homogenitas dengan Metode Bartlett. Dari hasil perhitungan uji prasyarat analisis yaitu metode normalitas dengan metode Liliefors dapat disimpulkan bahwa semua Lobs lebih kecil dari Ltabel pada taraf signifikan 1%, sehingga data yang diperoleh dari hasil penelitian ini secara keseluruhan berasal dari populasi berdistribusi normal. Sedangkan pada uji prasyarat analisis yaitu uji homogenitas dengan menggunakan uji Bartlet dapat disimpulkan bahwa semua X2obs lebih kecil dari X2tabel pada taraf signifikan 1%, sehingga kedua sumber variasi berasal dari populasi homogen. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa : (1) Ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara tipe platina terhadap tegangan induksi kumparan sekunder pada koil pengapian mesin Toyota Kijang 5K tahun 1991 (Fobs = 1357,04 > Ftabel = 7,82 pada taraf signifikan 1%). (2) Ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara variasi putaran mesin terhadap tegangan induksi kumparan sekunder pada koil pengapian mesin Toyota Kijang 5K tahun 1991 (Fobs = 1264,70 > Ftabel = 5,61 pada taraf signifikan 1%). (3) Ada pengaruh bersama yang signifikan antara tipe platina dan variasi putaran mesin terhadap tegangan induksi kumparan sekunder pada koil pengapian mesin Toyota Kijang 5K tahun 1991 (Fobs = 15,83 > Ftabel = 5,61 pada taraf signifikan 1%). Setelah dilakukan penelitian menunjukkan bahwa tegangan induksi kumparan sekunder yang paling tinggi dihasilkan pada penggunaan platina tipe pejal dengan putaran mesin 4000 rpm yaitu dengan rata-rata tegangan induksi kumparan sekunder sebesar 10,64 kilovolt.