Tujuan penelitian ini adalah memotret koleksi yang ada di Museum Pura Mangkunegaran dan melihat proses pemanfaatannya sebagai media pembelajaran IPS di SMP Negeri 3 Surakarta, mencari tahu akses yang diberikan oleh Museum Pura Mangkunegaran kepada peserta didik yang hendak memanfaatkannya sebagai sumber dan media pembelajaran, kendala yang dihadapi guru dan peserta didik serta solusinya.
Penelitian dialaksanakan di SMP Negeri 3 Surakarta. Penelitian dilaksanakan dengan pendekatan deskriptif kualitatif dengan strategi studi kasus tunggal. Pengumpulan data penelitian dilakukan dengan obeservasi pada kegiatan pembelajaran dengan menggunakan koleksi museum Pura Mangkunegaran sebagai media pembelajaran, wawancara dengan informan kunci yaitu guru mata pelajaran IPS SMP Negeri 3 Surakarta dan petugas Museum Pura Mangkunegaran serta analisis dokumen. Sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Untuk memvaliditas data digunakan metode trianggulasi yaitu trianggulasi data dan trianggulasi metode. Data penelitian dianalisis dengan teknik analisis interaktif.
Hasil penelitian menemukan bahwa koleksi Museum Pura Mangkunegaran dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran karena memiliki relevansi dengan materi pada Kompetensi Dasar IPS K3 di SMP Negeri 3 Surakarta dan bentuk pemanfaatan berupa program kunjungan ke museum , belum ada akses khusus yang diberikan museum. Kendala yang dihadapi guru dan peserta didik dalam memanfaatkan Museum Pura Mangkunegaran sebagai media pembelajaran IPS yaitu pertama, aspek siswa yaitu kurangnya pemahaman siswa dalam proses pembelajaran. Solusi yang disarankan adalah guru harus lebih aktif dalam menjelaskan langkah-langkah pembelajaran. Kedua aspek guru yaitu masih banyak guru yang kurang memahami cara atau metode yang digunakan dalam pelaksanaan pembelajaran menggunakan museum. Solusi yang disarankan adalah sekolah menyediakan kesempatan bagi guru untuk mempelajari dan memperdalam pengetahuan tentang pemanfaatan media dan sumber pembelajaran. Ketiga aspek pengelola museum, yaitu masih kurangnya interaksi antara petugas museum dengan siswa yang berkunjung, masih kurangnya media yang ada di museum sebagai sarana belajar siswa. Solusi yang disarankan adalah Museum menyediakan fasilitas penunjang kegiatan pendidikan seperti leaflet, brosur, buku panduan film, mikro film, slide, LKS dan gedung pemutaran film yang dapat disaksikan pengunjung setiap saat. Keempat pemanfaatan waktu dan biaya, waktu yang digunakan tergolong panjang dan biaya yang dikeluarkan mahal. Solusinya yaitu diperlukan campur tangan pihak terkait terutama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Surakarta untuk menjembatani kerjasama antara Museum Pura Mangkunegaran dengan sekolah disekitarnya.
Kata Kunci : Pembelajaran IPS, sumber, media dan Museum Pura Mangkunegaran