ABSTRAK
Latar Belakang: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara obesitas dengan faktor risiko terjadinya Obstructive Sleep Apnea (OSA). Penelitian ini dilakukan di Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta pada bulan Oktober sampai November 2015.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Besar populasi adalah 200 sedangkan besar sampel adalah 100 orang. Teknik sampling yang digunakan purposive random sampling. Data diperoleh dengan instrumen penelitian kuesioner dengan teknik wawancara terpimpin, pengukur berat badan, dan pengukur tinggi badan. Data yang diperoleh disajikan dalam bentuk tabel dan dianalisis menggunakan Uji Chi Square pada taraf signifikasi ?= 0,05 dan interval kepercayaan 95%.
Hasil Penelitian: Dari penelitian ini diperoleh subjek yang menderita obesitas dengan mempunyai faktor risiko tinggi Obstructive Sleep Apnea (OSA) adalah 29 orang (78%) sedangkan jumlah subjek obesitas yang mempunyai faktor risiko rendah Obstructive Sleep Apnea (OSA) sebanyak 21 orang (33%) dari total 50 subjek yang mengalami obesitas. Sedangkan jumlah subjek yang tidak mempunyai obesitas tapi mempunyai faktor risiko tinggi Obstructive Sleep Apnea (OSA) adalah 8 orang (22%), lebih sedikit dari jumlah subjek yang tidak mengalami obesitas yang mempunyai faktor risiko rendah Obstructive Sleep Apnea (OSA) sebanyak 42 orang (67%). Sedangkan dari hasil analisis data didapatkan hasil X2 = 18,198 dan OR = 7,25; sehingga dapat disimpulkan secara statistik, bahwa penderita obesitas mempunya faktor risiko OSA 7,25 kali lebih besar dibandingkan dengan yang tidak obesitas.
Simpulan: penelitian ini adalah terdapat adanya hubungan yang bermakna antara obesitas dengan risiko terjadinya Obstructive Sleep Apnea (OSA).
Kata kunci: Obesitas – Obstruksi saluran napas atas – Obstructive Sleep Apnea (OSA)