Abstrak
Evaluasi penetapan harga pokok produksi dengan metode job order costing pada CV. Muncul Jaya
Oleh :
Yulia Puspita Sari - F3303195 - Fak. Ekonomi dan Bisnis
ABSTRAK
Permasalahan dalam penulisan penelitian ini adalah, (1) penghitungan dan penentuan harga pokok produksi pada masing-masing pesanan, (2) pengumpulan bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik sebagai elemen dalam penentuan harga pokok produksi.
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah, (1) untuk mengetahui cara penghitungan dan penentuan harga pokok produksi, (2) untuk mengetahui cara pengumpulan bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik sebagai elemen dalam penentuan harga pokok produksi apakah sudah tepat sesuai dengan teori yang ada.
Analisis terhadap data adalah dengan cara : (1) menganalisis penghitungan harga pokok produksi pesanan, dalam hal ini yang dibahas penulis adalah penghitungan pesanan pully generator dan manhole, (2) menghitung harga pokok produk dengan menggunakan metode job order costing, (3) membandingkan perhitungan yang dilakukan perusahaan dengan yang dilakukan penulis.
Berdasarkan analisis terhadap data, maka diperoleh hasil analisis yang berupa kelebihan dan kelemahan pada penentuan harga pokok produksi yang dilakukan CV. Muncul Jaya. Adapun kelebihannya adalah, (1) penentuan biaya bahan baku dan tenaga kerja langsung yang dilakukan perusahaan sudah tepat, (2) perusahaan telah mengelompokkan biaya-biaya produksi sesuai dengan sifat-sifatnya dalam melakukan sistem biaya produksi. Kelemahannya adalah, (1) perusahaan belum menentukan biaya overhead pabrik kepada produk dengan menggunakan pembebanan biaya overhead pabrik dimuka, (2) perusahaan tidak membebankan biaya depresiasi ke dalam produk.
Berdasarkan temuan-temuan tersebut di atas, penulis memberikan saran-saran sebagai masukan untuk dijadikan bahan pertimbangan perusahaan adalah sebagai berikut : (1) perusahaan hendaknya mengevaluasi kembali penentuan harga pokok produksi mengingat penentuan harga pokok produksi selama ini belum optimal, (2) perusahaan hendaknya menggunakan pembebanan biaya overhead pabrik dimuka berdasarkan biaya bahan baku yang dapat ditaksir dengan mudah, supaya pembebanan biaya overhead pabrik lebih optimal.