Abstrak


Klasifikasi dan Strategi Pengembangan Komoditi Tanaman Bahan Makanan (Pendekatan Tipologi Klassen) Kabupaten Bungo Provinsi Jambi


Oleh :
Shara Maharani - H0813163 - Fak. Pertanian

RINGKASAN

Sektor pertanian memiliki peran yang sangat penting dalam pembangunan ekonomi, karena Indonesia merupakan negara agraris yang sebagian besar penduduknya bergantung pada sektor tersebut. Pentingnya peranan ini mendorong pemerintah untuk menitikberatkan pembangunan pada sektor pertanian. Pembangunan pertanian diarahkan untuk dapat memenuhi kebutuhan pangan, kebutuhan industri, meningkatkan produktifitas dan kesejahteraan petani. Kabupaten Bungo merupakan bagian dari wilayah Provinsi Jambi yang perekonomiannya ditunjang oleh sektor pertanian. Rendahnya kontribusi sektor pertanian terhadap laju pertumbuhan yang lambat mengakibatkan sektor pertanian di Kabupaten Bungo jauh tertinggal dari sektor perekonomian yang lain. Untuk itu diperlukan pengembangan agar sektor pertanian mengalami kemajuan.

Metode penelitian yang digunakan deskriptif analitis, dilaksanakan di Kabupaten   Bungo   dengan   pendekatan   Tipologi   Klassen.   Jenis   data   yang digunakan  adalah  data  sekunder.  Data  sekunder  yang  digunakan  antara  lain Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Bungo ADHK 2010 tahun 2012-2015, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Bungo ADHK 2000 tahun 2010-2012, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi Jambi ADHK 2010 tahun 2012-2015, Bungo Dalam Angka 2011-2016, Jumlah produksi dan harga komoditi tanaman bahan makanan Kabupaten Bungo tahun 2010-2015, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bungo, dan Rencana Strategis (RENSTRA) Kabupaten Bungo yang diperoleh dari Badan Pusat  Statistik (BPS)  Kabupaten  Bungo,  Badan  Perencanaan  Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Bungo, Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Bungo.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa klasifikasi komoditi tanaman bahan makanan di Kabupaten Bungo terbagi menjadi empat kategori yaitu komoditi prima, komoditi potensial, komoditi berkembang dan komoditi terbelakang. Komoditi prima terdiri dari cabai besar, duku, durian, kacang panjang, kedelai, ketimun, mangga, pepaya, pisang, rambutan, salak, sawo dan terong. Komoditi potensial terdiri dari padi dan palawija yaitu komoditi padi, jagung, ketela pohon dan kacang tanah. Komoditi berkembang terdiri dari tomat, kangkung, bayam, alpukat, jeruk besar dan nanas. Sedangkan komoditi terbelakang adalah ketela rambat dan kacang hijau. Strategi pengembangan komoditi tanaman bahan makanan dibagi dalam tiga periode waktu yaitu jangka pendek 1-5 tahun, jangka menengah 5-10 tahun dan jangka panjang 10-25 tahun. Strategi pengembangan jangka pendek yaitu strategi untuk memanfaatkan komoditi prima secara optimal dengan upaya meningkatkan kualitas sumberdaya pelaku agribisnis khususnya untuk komoditi duku, durian, pisang dan rambutan; perbaikan mutu bibit ketimun,pepaya, sawo dan terong; serta mengoptimalkan kegiatan pemasaran komoditi kacang panjang di pasar Bungo maupun pasar harian di tiap kecamatan. Strategi pengembangan jangka menengah terdiri dari tiga macam strategi, yaitu strategi untuk mengupayakan komoditi berkembang menjadi komoditi prima yaitu dilakukan dengan cara pemeliharaan intensif pada komoditi alpukat dan nanas, pengembangan penangkaran bibit unggul jeruk besar dan tomat oleh pemerintah dan mengembangkan sayuran bebas residu pestisida khususnya untuk komoditi bayam, kangkung dan tomat; strategi yang mengupayakan komoditi potensial menjadi komoditi prima yaitu dilakukan dengan cara pengendalian hama dan penyakit terpadu pada komoditi padi, perluasan penggunaan bibit unggul untuk komoditi padi dan palawija dan pemanfaatan lahan tidur untuk mengembangkan intensifikasi komoditi palawija; dan strategi yang mengupayakan komoditi terbelakang menjadi komoditi berkembang yaitu dilakukan dengan cara intensifikasi budidaya komoditi kacang hijau dan pengembangan hasil olahan komoditi ketela rambat. Strategi jangka panjang mengupayakan komoditi berkembang  menjadi  komoditi  prima  yaitu  dilakukan  dengan  cara mengembangkan teknologi pertanian yang mendukung peningkatan produksi dan pengendalian mutu hasil pertanian dan meningkatkan kualitas SDM petani. Dasar strategi   pengembangan   komoditi   tanaman   bahan   makanan   tersebut   dapat digunakan sebagai perencanaan pembangunan ekonomi daerah di Kabupaten Bungo baik dalam jangka pendek, jangka menengah maupun jangka panjang.

Kata kunci: Kabupaten Bungo, analisis tipologi klassen, strategi pengembanga