Abstrak


Implementasi Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Berdasarkan Kurikulum Pondok Pesantren Imam Bukhari Selokaton Karanganyar


Oleh :
Ni’matul Azizah - K4413045 - Fak. KIP

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) kurikulum Sejarah Kebudayaan Islam di pondok pesantren Imam Bukhori; (2) implementasi pembelajaran   Sejarah   Kebudayaan   Islam   berdasarkan   Kurikulum   Pondok Pesantren Imam Bukhori; (3) hambatan-hambatan yang muncul dalam implementasi pembelajaran Sejarah Kebudayaan  Islam berdasarkan Kurikulum Pondok Pesantren Imam Bukhori; (4) solusi yang dilakukan guru dalam menanggulangi hambatan-hambatan yang muncul dalam implementasi pembelajaran   Sejarah   Kebudayaan   Islam   berdasarkan   Kurikulum   Pondok Pesantren Imam Bukhori.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif.. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan analisis dokumen. Teknik pengambilan subjek penelitian dengan menggunakan teknik purposif dan dipadukan dengan teknik snowball sampling. Tekik validitas data dilakukan melalui teknik triangulasi, yaitu triangulasi metode dan sumber. Teknik analisis data yang digunakan adalah model analisis interaktif yang terdiri dari tiga komponen meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi.
Hasil  penelitian  menunjukkan  bahwa  (1)  pembelajaran  Sejarah Kebudayaan Islam di Pondok Pesantren Imam Bukhori menggunakan kurikulum yang mengadopsi kurikulum di Arab Saudi yang sudah disesuaikan dengan kemampuan santri. Kurikulum dalam pondok pesantren disebut sebagai manhaj. Manhaj dikembangkan dengan model pengembangan kurikulum model Tyler. (2) Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam berdasarkan kurikulum pondok, dilaksanakan dengan bilingual atau dua bahasa yaitu bahasa Arab dan Indonesia, yang menjadi guru atau ustazah Sejarah Kebudayaan Islam adalah santri yang mengabdi selama satu tahun setelah lulus kelas XII sebelum kembali ke rumah. Santri pengabdian ini ditugaskan berdasarkan hasil seleksi kemampuan dan hasil belajar, sehingga tidak semua santri diperbolehkan mengajar. Santri yang tidak mengajar biasanya mendapatkan tugas mengurus asrama santri, sedangkan santri yang mengajar biasanya mengajarkan cabang-cabang ilmu agama Islam. Sedangkan pelajaran umum biasanya diajarkan oleh guru yang sesuai bidangnya. (3)   Hambatan   yang   muncul   dalam   implementasi   pembelajaran   Sejarah Kebudayaan Islam di Pondok Pesantren Imam Bukhori adalah pembelajaran didominasi   dengan   ceramah   yang   menyebabkan   santri   cepat   bosan   dan mengantuk. Selain itu, santri pengabdian juga kurang menguasai administrasi mengajar. (4) Solusi dari pihak pesantren dalam mengatasi hambatan tersebut adalah terus memperbaiki kemampuan ustazah pengabdian dengan cara  supervisi klinis.

Kata  Kunci  :  pembelajaran  Sejarah  Kebudayaan  Islam,  Kurikulum,  pondok pesantren.