ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) potensi pariwisata yang ada di Banjarnegara, 2) upaya-upaya pengembangan pariwisata yang dilakukan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah di Kabupaten Banjarnegara, 3) kendala yang dihadapi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan dalam pengembangan potensi pariwisata guna meningkatkan Pendapatan Asli Daerah di Kabupaten Banjarnegara dan bagaimana mengatasi kendala tersebut. Penelitian ini bersifat kualitatif, metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan strategi tunggal terpancang. Sumber data yang digunakan terdiri dari informan, tempat penelitian serta dokumen. Teknik sampling yang digunakan adalah teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Untuk mengetahui keabsahan data menggunakan triangulasi sumber. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data model interaktif. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa : 1) Potensi pariwisata yang ada di Banjarnegara terdiri dari potensi alam, non alam dan potensi minat khusus serta potensi atraksi seni dan budaya. Potensi alam yang ada di Banjarnegara antara lain berupa flora, fauna dan iklim yang sejuk. Potensi non alam terdiri dari taman rekreasi dan benda-benda peninggalan nenek moyang seperti candi-candi Hindu yang ada di kawasan obyek wisata Dataran Tinggi Dieng serta potensi minat khusus Arung Jeram yang memanfaatkan sungai Serayu. Kondisi dari potensi tersebut ada yang sudah dikembangkan dan ada yang masih dalam tahap perencanaan dan tahap pengembangan. 2) Berdasarkan pada potensi yang ada, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Banjarnegara melakukan upaya pengembangan. Upaya pengembangan pariwisata yang telah dilakukan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Banjarnegara menunjukkan hasil yang positif yaitu, meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan dan pendapatan obyek wisata. Kenaikan jumlah pendapatan memberikan pengaruh terhadap peningkatan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Banjarnegara. Persentase retribusi daerah dari sektor pariwista tahun 2001 sampai dengan tahun 2005 adalah 6,39%, 3,46%, 3,95%, 3,68?n 3,23% sehingga retribusi daerah dari sektor pariwisata “berperan” terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Banjarnegara. 3) Pengembangan pariwisata yang telah dilakukan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Banjarnegara mengalami kendala atau hambatan dalam usaha pengembangannya. Hambatan-hambatan tersebut antara lain: (a) faktor masyarakat, (b) kurangnya kualitas sumber daya manusia pengelola pariwisata, (c) anggaran dana yang terbatas, (d) kurangnya kerjasama dengan pihak swasta untuk investasi dalam bidang pariwisata, (e) persaingan obyek dan daya tarik wisata antar kabupaten. Untuk mengatasi kendala atau hambatan yang dihadapi dalam upaya pengembangan pariwisata, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Banjarnegara melakukan upaya-upaya antara lain : (a) Mengadakan kegiatan pembinaan kepada masyarakat dengan membentuk kelompok sadar wisata, (b) meningkatkan kualitas sumber daya manusia pengelola obyek wisata agar kinerja semakin meningkat serta mampu memberikan pelayanan yang baik kepada wisatawan, c) meningkatkan koordinasi antar dinas di lingkungan Kabupaten Banjarnegara serta dinas di luar Kabupaten Banjarnegara untuk mengadakan promosi pariwisata. Kegiatan promosi ini juga bertujuan untuk menarik investor agar tertarik menanamkan modalnya di bidang pariwisata, (d) peningkatan sarana dan prasarana pariwisata seperti aksesibilitas dan akomodasi, (e) mengoptimalisasi potensi budaya, alam dan keunikan lokal sebagai obyek wisata agar mampu bersaing dengan obyek wisata yang ada di kabupaten lain.