Abstrak


Penerapan Model Pembelajaran Connecting, Organizing, Reflecting, Extending (Core) Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Pada Materi Trigonometri (Penelitian Dilaksanakan di Kelas XI Multimedia 2 SMK Negeri 7 Surakarta Tahun Ajaran 2016/2017)


Oleh :
Tri Utami - K1310080 - Fak. KIP

Penelitian tindakan kelas ini bertujuan meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelas XI Multimedia 2 SMK Negeri 7
Surakarta Tahun Ajaran 2016/2017 melalui model pembelajaran Connecting, Organizing, Reflecting, Extending (CORE).
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan 2 siklus. Setiap siklus terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan analisis refleksi. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas XI Multimedia 2 SMK Negeri 7 Surakarta Tahun Ajaran 2016/2017 sebanyak 32 siswa. Teknik pengumpulan data adalah dengan observasi dan tes. Data yang dikumpulkan pada penelitian ini adalah data keterlaksanaan model pembelajaran CORE dari hasil observasi dan data kemampuan pemecahan masalah matematika dari hasil tes. Indikator keberhasilan penelitian ini adalah adanya ketercapaian pelaksanaan pembelajaran dengan model pembelajaran CORE telah mencapai kategori sangat baik yaitu minimal 76?n terjadi peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang ditunjukkan dengan adanya peningkatan persentase siswa pada masing-masing indikator pemahaman masalah, pelaksanaan penyelesaian, pemeriksaaan kembali prosedur dan hasil pemecahan masalah dengan level 2 dan untuk indikator perencanaan penyelesaian dengan minimal level 3 telah mencapai 75%, serta nilai tes akhir siklus sekurang- kurangnya 75% siswa dapat mencapai nilai ? 7,5.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran CORE dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa. Hal ini didasarkan pada hasil yang diperoleh pascatindakan. Persentase ketercapaian pelaksanaan model pembelajaran CORE sebesar 97,22%. Persentase peningkatan pada level 2 untuk indikator pemahaman masalah sebesar 96,88%, indikator perencanaan penyelesaian yang minimal telah mencapai level 3 sebesar
82,83%, indikator pelaksanaan perhitungan yang telah mencapai level 2 sebesar
10,95%, dan untuk indikator pemeriksaan kembali prosedur dan hasil pemecahan masalah sebesar 76,56%, serta hasil tes akhir berdasarkan skor tiap  indikator pemecahan masalah yang mendapat nilai ? 7,5 sebesar 96,87%.