Abstrak


Aspek Sosial Novel Ma Yan Karya Sanie B. Kuncoro: Tinjauan Sosiologi Sastra


Oleh :
Fatimah Wahyu Sundari - C0211016 - Fak. Ilmu Budaya

ABSTRAK

Aspek Sosial dalam Novel “Ma Yan” Karya Sanie B. Kuncoro Tinjauan Sosiologi Sastra. Skripsi: Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret Surakarta. Permasalahan penelitian ini adalah (1) Bagaimana persoalan antara Negara dan rakyat  yang  muncul  dalam  novel  Ma  Yan  karya  Sanie  B.  Kuncoro?;  (2) Bagaimana bentuk resistensi yang tercermin dalam novel Ma Yan karya Sanie B. Kuncoro? Tujuan penelitian adalah (1) Mengetahui persoalan antara Negara dan rakyat yang muncul dalam novel Ma Yan karya Sanie B. Kuncoro; dan (2) Mengetahui bentuk resistensi yang tercermin dalam novel Ma Yan karya Sanie B. Kuncoro. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan sosiologi sastra Antonio Gramsci. Data dalam penelitian ini berupa frasa, kalimat yang ada dalam novel Ma Yan karya Sanie B. Kuncoro yang berhubungan dengan permasalahan negara dan masyarakat. Teknik analisis data yang dilakukan melalui enam tahap, yaitu melakukan pembacaan terhadap novel Ma Yan karya Sanie B. Kuncoro, melihat refleksi keberadaan negara yang tercermin dalam novel Ma Yan karya Sanie B. Kuncoro, mendeskripsikan bentuk-bentuk hegemoni oleh negara terhadap masyarakat, mendeskripsikan bentuk-bentuk dominasi dan konsensus yang dilakukan negara terhadap masyarakat, mendeskripsikan bentuk-bentuk resistensi masyarakat terhadap negara, dan menarik kesimpulan. Berdasarkan analisis dalam penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) persoalan antara negara dan rakyat dalam novel Ma Yan karya Sanie B. Kuncoro sebagai berikut. Pertama kegagalan  dari  ambisi  Mao  Zedong  yang  menjadikan  negara  agraris  menjadi negara  industri  mengakibatkan kekacauan  ekonomi  karena  keinginannya  yang terlalu ambisius dan di luar kendali masyarakat. Kekacauan ekonomi ini memunculkan krisis hegemoni. Akibat dari krisis ini hampir seluruh daratan Cina menjadi korban. Mulai dari kemiskinan yang melanda hingga kematian. Kondisi ini masih dirasakan hingga berpuluh-puluh tahun kemudian. Krisis ini membuat masyarakat harus bisa bertahan hidup salah satunya dengan memanen tumbuhan fa cai yang dipercayai akan mendatangkan keberuntungan bagi yang mengonsumsinya. Permainan mitos itu mengakibatkan permintaan fa cai semakin meningkat sehingga petani pemanen fa cai merasa diuntungkan; (2) Resistensi masyarakat muncul karena kegagalan hegemoni yang tidak tersampaikan dengan baik pada seluruh lapisan masyarakat. Kegagalan tersebut memunculkan sebuah resistensi yang dilakukan masyarakat dalam dunia pendidikan dan memperbaiki kondisi ekonomi.