Surat kabar terus mengalami pertumbuhan yang sangat pesat baik koran nasional maupun koran lokal. Banyaknya surat kabar lokal yang beredar dan terbit di Surakarta ikut meramaikan persaingan yang telah ada di Surakarta. Persaingan yang ada mendorong konsumen lebih selektif dalam mengkonsumsi koran sehingga tiap koran dituntut dapat lebih memahami kebutuhan dan keinginan konsumennya.<!--?xml:namespace prefix = o ns = "urn:schemas-microsoft-com:office:office" /-->
Penelitian ini menggunakan metode stratified random sampling berdasarkan geografis, yaitu responden diambil dengan dasar jumlah populasi penduduk yang berusia sama dengan atau lebih besar lima belas tahun yang ada di tiap kelurahan di kotamadya Surakarta kemudian dilanjutkan dengan metode accidental sampling. Jumlah responden yang diambil adalah satu persen atau kurang dari satu persen jika pengambilan datanya dapat dipercaya (Kotler, 2000). Jumlah responden yang dipakai adalah 3716 orang, dimana jumlah ini sudah melebihi satu persen populasi penduduk kotamadya Surakarta. Sedangkan model yang dipakai adalah model Kotler (1997) tentang faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen.
Penelitian ini menghasilkan profil konsumen koran harian lokal dimana mayoritas responden berusia 20-29 tahun, pendidikan minimal SLTA ke atas, pria lebih banyak membeli koran dibanding wanita, mayoritas pembaca mempunyai posisi sebagai anak walau pengambil keputusan terbesar adalah ayah. Perilaku konsumen adalah sebagai berikut: responden mayoritas frekuensi pembeliannya setiap hari, jadi dapat dikatakan berlangganan walaupun tempat pembeliannya berbeda-beda, responden kebanyakan membaca koran di rumah, motivasi terbesar dalam membeli koran adalah mendapatkan informasi terkini, mayoritas responden menganggap bahwa bahwa koran adalah sesuatu yang penting, dan rubrik yang paling sering dibaca adalah politik/kriminal. Sedangkan karakteristik konsumen dapat dilihat dari cluster-cluster yang terbentuk. Variabel-variabel yang mempengaruhi pemilihan merk koran yang dibeli adalah posisi/peran di rumah, pemberi pengaruh, tempat membaca koran, rubrik yang sering dibaca, motivasi dalam membeli koran, merk koran yang dulu dibeli dan kepercayaan terhadap informasi yang ada dalam koran.
Variabel-variabel pendapatan, pekerjaan, dan tingkat pendidikan ternyata tidak mempengaruhi pemilihan merk koran harian lokal yang dibeli sehingga perusahaan harus dapat membuat sebuah produk yang dapat diterima oleh semua tingkat pendapatan, pekerjaan dan pendidikan. Koran harian lokal yang ada atau yang mungkin akan muncul harus memperhatikan profil dan perilaku konsumen tersebut sehingga dapat memenangkan persaingan yang ada sebagai sebuah acuan dalam strategi pemasaran yang akan dibuatnya.