Abstrak


Analisis Tekstual Dan Kontekstual Naskah Drama Lampoe Plenthong 15 Watt Karya Hanindawan Serta Relevansinya Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Di Sekolah Menengah Atas


Oleh :
Hety Yunita - K1213031 - Fak. KIP

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) bentuk tekstual dalam naskah drama Lampoe Plenthong 15 Watt, (2) aspek kontekstual dalam naskah drama Lampoe Plenthong 15 Watt,   (3) relevansi hasil analisis tekstual dan kontekstual naskah drama Lampoe Plenthong 15 Watt dalam pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah menengah atas.
Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan analisis karya sastra. Data yang diperoleh berasal dari sumber data yang berupa naskah drama Lampoe Plenthong 15 Watt dan wawancara dengan informan (guru, siswa, ahli drama/teater). Teknik pengumpulan data yang digunakan, yaitu analisis dokumen dan wawancara. Uji validitas data yang digunakan, yaitu triangulasi teori dan triangulasi sumber data. Analisis data yang digunakan adalah analisis interaktif yang mencakup pengumpulan data, reduksi
data, penyajian data, dan penarikan simpulan.
Hasil penelitian ini dapat disimpulkan: (1) analisis bentuk tekstual dalam naskah drama tersebut ditemukan data aspek gramatikal berupa pengacuan sebanyak 285 data (75%), penyulihan sebanyak 6 data (1%), pelesapan sebanyak
7 data (2%), dan perangkaian sebanyak 84 data (22%), sedangkan aspek leksikal berupa repetisi sebanyak 22 data (31%), sinonimi sebanyak 18 data (25%), antonimi sebanyak 16 data (22%), kolokasi sebanyak 5 data (7%), hiponimi sebanyak 3 data (4%), dan ekuivalensi sebanyak 8 data (11%), (2) analisis kontekstual ditemukan empat prinsip yang digunakan dalam memahami naskah drama tersebut, yaitu (a) prinsip penafsiran personal yang ditujukan pada tokoh utama sebagai penutur adalah Icik, dan sebagai  mitra tutur, yaitu Lantip, Saimun, dan bu Anggrek, (b) prinsip penafsiran lokasional, yaitu peristiwa terjadi di rumah Lantip dan Icik, rumah Saimun, serta rumah bu Anggrek, (c) prinsip penafsiran temporal, yaitu terjadi pada pagi, siang, dan malam hari yang dijelaskan secara eksplisit dalam narasi naskah, dan (d) prinsip analogi, yaitu menceritakan pertolongan dan keberkahan Allah Swt. dalam menyukupi kebutuhan keluarga Icik yang digambarkan dengan cahaya lampoe plenthong 15 watt, (3) penelitian ini menunjukkan bahwa hasil analisis naskah drama Lampoe Plenthong 15 Watt dapat digunakan dan dikembangkan dalam pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah menengah atas.