Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) pemahaman guru dan siswa tentang nilai-nilai kearifan lokal gotong royong di MAN 1 Surakarta; (2) perencanaan implementasi nilai-nilai kearifan lokal gotong royong dalam pembelajaran sejarah kelas XI MAN 1 Surakarta tahun ajaran 2016/2017; (3) implementasi nilai-nilai kearifan lokal gotong royong dalam pembelajaran sejarah kelas XI MAN 1 Surakarta tahun ajaran 2016/2017; (4) kendala dan solusi yang dihadapi dalam mengimplementasikan nilai-nilai kearifan lokal gotong royong dalam pembelajaran sejarah kelas XI MAN 1 Surakarta tahun ajaran 2016/2017; (5) evaluasi yang dilakukan dalam mengimplementasikan nilai-nilai kearifan lokal gotong royong dalam pembelajaran sejarah kelas XI MAN 1 Surakarta tahun ajaran 2016/2017.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Sumber data berasal dari informan, peristiwa dan tempat, serta dokumen. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan analisis dokumen. Uji validitas dilakukan dengan menggunakan triangulasi data dan triangulasi metode. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis interaktif yang terdiri dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) pemahaman guru sejarah tentang nilai-nilai kearifan lokal gotong royong telah memahami pengertian dari gotong royong secara umum akan tetapi dalam penerapannya guru kurang dapat menciptakan pembelajaran sejarah yang mengimplementasikan nilai-nilai kearifan lokal gotong royong secara maksimal. Sedangkan pemahaman siswa tentang nilai- nilai kearifan lokal gotong royong hanya memahami pengertian dari gotong royong secara umum, kurang memahami hakekat dari gotong royong tersebut; (2) perencanaan implementasi nilai-nilai kearifan lokal gotong royong dalam pembelajaran sejarah sudah tercantum dalam dalam RPP; (3) implementasi nilai- nilai kearifan lokal gotong royong dalam pembelajaran sejarah dilakukan melalui kegiatan pembelajaran di kelas maupun tindak lanjut melalui kehidupan sehari- hari baik di lingkungan sekolah maupun di lingkungan asrama; (4) kendala dan solusi yang dihadapi antara lain: (a) jam pembelajaran sejarah yang sedikit diatasi dengan penggunaan metode pembelajaran, (b) ketertarikan siswa terhadap pembelajaran sejarah masih rendah diatasi dengan penggunaan metode pembelajaran yang unik, (c) saat pembelajaran siswa banyak yang ijin meninggalkan pelajaran diatasi dengan pemberian materi berupa softfile dan penugasan, (d) munculnya sikap ego dari siswa dapat diminimalisir dengan lingkungan madrasah yang agamis; (5) evaluasi yang dilakukan yaitu melalui penilaian terhadap aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik
