Abstrak


Penentuan Kriteria Dan Subkriteria Serta Pembobotan Evaluasi Teknis Pada Lelang Pekerjaan Konstruksi Di Unit Layanan Pengadaan (ULP) UNS Menggunakan Metode Fuzzy Analitycal Hierarchy Process (FUZZY AHP)


Oleh :
Ewin Kartika Rizqi - I0313040 - Fak. Teknik

ABSTRAK

Salah satu kunci pembangunan fisik adalah pemilihan pemenang pengadaan jasa konstruksi yang benar-benar kompeten. ULP UNS merupakan lembaga yang menangani semua pelelangan pengadaan barang/jasa yang ada di UNS. Metode evaluasi penawaran yang selama ini digunakan oleh ULP UNS adalah metode evaluasi sistem gugur. Proses seleksi pemilihan pemenang lelang adalah salah satu kegiatan yang paling kritis terhadap keseluruhan proses pengadaan suatu fasilitas fisik untuk dapat memperoleh pemenang lelang yang berkompeten dan terciptanya kesuksesan pembangunan fisik. Evaluasi teknis merupakan salah satu tahap dalam evaluasi penawaran yang sangat penting. Selama ini penentuan bobot kriteria evaluasi teknis hanya mengacu pada pendapat konsultan konstruksi tanpa ada pertimbangan dari pihak internal di ULP UNS sebagai pemilik proyek.
Dalam penelitian ini, dilakukan evaluasi terhadap kriteria, subkriteria, dan sub-subkriteria pada evaluasi teknis lelang pekerjaan konstruksi. Kemudian dilakukan penentuan bobot masing-masing kriteria, subkriteria, dan sub-subkriteria dengan menggunakan Fuzzy Analytical Hierarchy Process (FAHP). Selanjutnya hasil penelitian ini diterapkan pada studi kasus pelelangan pembangunan gedung fakultas pertanian Tahun 2015 dan pembangunan gedung perpustakaan Tahun 2015 dengan menggunakan lelang sistem gugur dengan ambang batas dan lelang sistem nilai.
Pada evaluasi teknis lelang pekerjaan konstruksi terdapat 9 kriteria utama yaitu pengalaman pekerjaan, jadwal pekerjaan, metode pelaksanaan, spesifikasi teknis, peralatan pendukung, personil inti, pekerjaan yang disubkontrakan, RK3K, dan beban kerja saat ini dimana kriteria yang memiliki bobot terbesar adalah spesifikasi teknis yaitu 20,01?n bobot terkecil adalah kriteria pekerjaan yang disubkontrakan yaitu 4,60% . Pada uji coba penerapan hasil penelitian pada 2 studi kasus diperoleh nilai yang berbeda dari perolehan nilai pada evaluasi sebelumnya, hal ini dikarenakan adanya perbedaan bobot kriteria pada hasil penelitian ini. Hasil uji kelayakan implementasi hasil penelitian diperoleh hasil bahwa hasil penelitian ini sudah mencangkup kriteria yang lengkap dan detil sehingga dapat memberikan hasil yang lebih baik, tetapi dalam penerapannya kriteria yang terlalu banyak dapat memberikan kesulitan kepada panitia dikarenakan dibutuhkan waktu, tenaga dan ketelitian yang lebih.
Kata kunci : fuzzy analytical hierarchy process; evaluasi teknis lelang ; synthetic extent analysis.