Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) peran Kepala Sekolah, Guru, Pembina dan Dewan Ambalan dalam penanaman kedisiplinan siswa yang diterapkan di SMA N 7 Surakarta melalui ekstrakulikuler Pramuka. (2) Proses implementasi kedisiplinan dalam pendidikan karakter melalui ekstrakulikuler Pramuka di SMA Negeri 7 Surakarta.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Sumber data dalam penelitian ini adalah informan, dokumen berupa arsip dan dokumentasi kegiatan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling dengan snowball sampling. Validitas data menggunakan triangulasi data (sumber). Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis interaktif dan Analisis SWOT yang akan membandingkan faktor internal dengan eksternal Pramuka sebagai wujud evaluasi
terkait kebijakan yang ditetapkan oleh sekolah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) peran kepala sekolah sebagai master model dalam pelaksanaan kedisiplinan di sekolah bagi guru, siswa dan karyawan. Selain itu berperan secara administratif dalam pelaksanaan ekstrakulikuler Pramuka sebagai penentu kebijakan. Peran guru adalah sebagai model kedisiplinan bagi siswa setelah kepala sekolah seperti datang tepat waktu saat mengajar, memakai seragam yang sesuai. Pembina berperan sebagai penanggungjawab teknis setiap kegiatan kepramukaan kepada kepala sekolah seperti pengawas dan figur teladan siswa yang mencerminkan nilai Tri Satya dan Dasa Darma, serta memberikan materi kepramukaan kepada siswa. Dewan Ambalan berperan sebagai pemangku otoritas atas kegiatan kepramukaan di SMA seperti pelaksana kegiatan dan adat ambalan yang memuat peraturan dalam berorganisasi pramuka. (2) Implementasi nilai kedisiplinan melalui ekstrakulikuler Pramuka adalah siswa diarahkan agar tertib sesuai aturan sekolah dalam lima aspek yaitu waktu, pakaian, etika, lingkungan dan mengikuti ekstrakulikuler yang dikemas dalam beberapa tahap yaitu, perencanaan program dan kegiatan, pelaksanaan kegiatan ekstrakulikuler, penilaian kegiatan ekstrakulikuler, evaluasi program ekstrakulikuler. Setelah dilakukan analisis menggunakan SWOT diketahui bahwa proses implementasi kedisiplinan melalui ekstrakulikuler pramuka masih belum berjalan maksimal karena masih sering dijumpai siswa yang melanggar tata tertib sekolah
