Abstrak


Analisis pengaruh budaya perusahaan terhadap kinerja Karyawan pada PT Kusuma Hadi Santosa


Oleh :
Tommy Suryo Indriyanto - F0200107 - Fak. Ekonomi dan Bisnis

Persaingan antar perusahaan yang semakin ketat dewasa ini, menuntut agar masing – masing perusahaan bersaing dalam memperebutkan konsumen. Konsumen sekarang semakin jeli dalam membeli suatu produk tertentu. PT Kusuma Hadi Santosa adalah salah satu perusahaan yang memproduksi batik di Surakarta. Dalam usaha untuk memenangkan persaingan perusahaan berusaha untuk meningkatkan kinerja karyawannya .Yang menjadi masalah di sini adalah apakah ada pengaruh budaya perusahaan menurut Robbins terhadap kinerja karyawan dan variabel budaya perusahaan apa yang paling dominan pengaruhnya terhadap kinerja karyawan.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh budaya perusahaan menurut Robbins terhadap kinerja karyawan serta untuk mengetahui variabel budaya perusahaan apa yang paling dominan pengaruhnya terhadap kinerja karyawan. Metode yang digunakan adalah studi kasus sehingga penulis mengumpulkan data yang diperoleh secara langsung dari obyeknya, yaitu PT Kusumahadi Santosa. Dan teknik pengumpulan data yang dilakukan peneliti adalah dengan observasi dan wawancara langsung dengan pihak personalia dan mengumpulkan data dari arsip – arsip perusahaan dan dari tulisan – tulisan mengenai perusahaan. Metode pengambilan sampel yang diambil adalah dengan metode proportional simple random sampling yaitu cara pengambilan sampel yang memperhatikan perimbangan yang sama dari tiap bagian dimana populasi dibagi dalam beberapa sub populasi dan tiap sub populasi diambil dengan proporsi yang sama Untuk menganalisis data tersebut penulis menggunakan metode analisis regresi berganda yang dibantu dengan program komputer SPSS for Windows versi 11,0. Berikut ini perhitungan dan analisis dari data : (1)Analisis multiple regression menghasilkan nilai F sebesar 46,615 dan hasil uji F ( uji regresi serempak ) dengan taraf signifikansi 5 % menghasilkan nilai F hitung 3,67. Karena nilai F hitung  F tabel dan nilai signifikansi 0,00, maka kriteria H 0 tabel ditolak , artinya Hal ini menunjukkan bahwa variabel innovation and risk taking, attention to detail, outcome orientation, people orientation, team orientation, aggressiveness, stability secara bersama – sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap nilai kinerja karyawan. Jadi hipotesis dapat diterima.(2) Secara parsial / individual semua variabel budaya perusahaan ( innovation and risk taking, attention to detail, outcome orientation, people orientation, team orientation, aggressiveness, stability ) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan. Hal ini dapat diketahui dari hasil uji t ( uji regresi parsial ) dengan taraf signifikansi 5 % terhadap masing – masing nilai t . masing – masing variabel memiliki nilai t hitung innovation and risk taking memiliki nilai t memiliki nilai t hitung hiung yang lebih besar dari nilai t tabel hitung . variabel sebesar 2,412, variabel attention to detail sebesar 3,428, variabel outcome orientation memiliki nilai t hitung sebesar 4,608, variabel people orientation memiliki nilai t team orientation memiliki nilai t hitung hitung sebesar 2,407, variabel sebesar 4,954, variabel aggressiveness memiliki nilai t hitung sebesar 2,196 dan variabel stability memiliki nilai t sebesar 2,217, sedangkan nilai t tabel hitung adalah sebesar 1,987, dengan nilai signifikansi  5 % untuk masing – masing variabel budaya perusahaan, maka terbukti secara parsial budaya perusahaan tersebut memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan, sehingga hipotesis dapat diterima.(3) Koefisien determinasi yang diperoleh sebesar 0,774, artinya variabel – variabel budaya perusahaan secara bersama – sama memberikan pengaruh sebesar 77,4 % terhadap kinerja karyawan. Sedangkan sisanya sebesar 22,,6 % dijelaskan oleh variabel – variabel lain di luar model.(4) Melalui pencarian nilai t regresi berganda terbesar baik bernilai + atau – dari variabel – variabel budaya perusahaan, maka dapat diketahui bahwa variabel outcome orientation mempunyai pengaruh yang paling dominan terhadap kinerja karyawan. Jadi hipotesis mengenai variabel outcome orientation yang paling dominan mempengaruhi kinerja karyawan dapat diterima.Hasil penelitian yang ada menunjukkan bahwa semua hipotesisdapat diterima dimana masing masing variabel budaya perusahaan secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan. Demikan halnya dengan hipotesis yang menyatakan bahwa variabel – variabel budaya perusahaan secara bersama – sama berpengaruh terhadap kinerja karyawan dapat diterima. Dan saran yang dapat penulis kemukakan antara lain : (1)Untuk meningkatkan budaya perusahaan harus memperhatikan 3 hal yaitu proses seleksi, top management, dan metode sosialisasi. Dalam proses seleksi manajemen sebaiknya lebih memberikan gambaran budaya yang berlaku dalam perusahaan misalnya tentang aturan –aturan berpakaian sehingga karyawan siap menerima budaya yang berlaku. top management juga harus memberikan contoh kepada karyawan tentang apa yang boleh dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan. Budaya yang ada didalam lingkungan perusahaan juga harus disosialisasikan dengan baik misalnya dengan cara memberikan penjelasan dan pengarahan tentang suatu aturan yang baru.(2)variabel budaya yang paling berpengaruh pada perusahaan adalah variabel outcome orientation hitung yang berarti karyawan sangat mementingkan hasil dari sebuah pekerjaan maka hal ini dapat disikapi perusahaan dengan memberikan reward bagi pekerjaan yang diselesaikan dengan baik sehingga dapat memacu kinerja dari karyawan