Abstrak


Hubungan Lama Paparan Kelembaban Udara dengan Sick Building Syndrome pada Karyawan Bpjs Kesehatan Kota Surakarta


Oleh :
Farhana Syahrotun Nisa Suratna - R0213027 - Fak. Kedokteran

ABSTRAK


Latar Belakang : Kualitas udara dalam suatu ruangan merupakan faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan karena semakin banyaknya orang yang menghabiskan waktu di dalam ruangan. Perubahan tingkat kelembaban dan suhu di dalam ruangan dapat mempengaruhi kenyamanan. Sick Building Syndrome (SBS) merupakan suatu masalah kesehatan akibat lingkungan kerja yang berhubungan dengan polusi udara, indoor air quality   dan buruknya ventilasi gedung  perkantoran.  Berdasarkan  survei  awal  di  bagian  back  office,  60% karyawan mengeluhkan gejala mirip sick building syndrome pada kelembaban
>40%. Responden  yang mengeluhkan gejala  Sick Building Syndrome terpapar kelembaban   selama   >8   jam   sebesar  67%.   Penelitian   ini   bertujuan   untuk mengetahui hubungan lama paparan kelembaban udara dengan sick building syndrome.

Metode  :  Penelitian  dilakukan  menggunakan  metode  observasional  analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 30 orang. Sampel diambil dengan menggunakan teknik sampling jenuh. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah thermo-hygrometer untuk mengukur kelembaban udara dan kuesioner MM 040 EA. Teknik analisis data yang digunakan pada analisis bivariat adalah uji Korelasi Pearson serta pada analisis multivariat adalah uji statistik Regresi Linier menggunakan SPSS versi 16.

Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara lama paparan kelembaban udara dengan sick building syndrome   dengan p value =
0,000 dan r = 0,834.

Simpulan : Terdapat hubungan yang signifikan antara lama paparan kelembaban udara dengan sick building syndrome pada karyawan BPJS Kesehatan Surakarta.

Kata  Kunci  :  Lama  paparan,  Kelembaban  Udara,  Sick  Building  Syndrome,
karyawan BPJS