;
ABSTRAK
Latar Belakang: Congenital Talipes Equino Varus (CTEV) merupakan kelainan muskuloskeletal terbanyak dengan insidensi 1-2 per 1000 kelahiran anak. Di Indonesia, CTEV merupakan masalah kesehatan yang serius. Metode Ponseti telah terbukti sangat efisien dan efektif untuk menangani kasus CTEV. Salah satu cara untuk memecahkan masalah ini adalah mendidik calon-calon Spesialis Ortopedi agar menguasai teknik Ponseti. Tujuan penelitian ini untuk melihat kemampuan PPDS Orthopaedi dan Traumatologi di RS Ortopedi Surakarta dalam menguasai teknik Ponseti.
Metode : Penelitian ini merupakan Observational Analitik dengan tinjauan Cross Sectional. Subyek penelitian adalah pasien idiopatik CTEV usia kurang satu tahun yang ditangani teknik Ponseti pada tahun 2015 yang dikerjakan oleh Sp.OT (kelompok I) dan PPDS (kelompok II). Kemudian di nilai hasil dari masing-masing kelompok dan dibandingkan berdasarkan demografi, jumlah pengegipan, adanya komplikasi saat periode pengegipan, angka kegagalan dan diperlukannya tindakan operasi. Kemudian dilakukan analisa data uji beda dengan menggunakan t-test.
Hasil: Sebanyak 115 pasien (158 kaki) Idiopatik CTEV yang memenuhi kriteria inklusi. Pada kelompok I; 54 pasien (80 kaki), usia rata-rata 2.31 bulan (0.1 – 11 bulan), jumlah pengegipan rata-rata 3.7 kali, komplikasi saat pengegipan 1 pasien (1 kaki) berupa pressure sore derajat 1, tidak ada tindakan operasi. Pada kelompok II; 61 pasien (78 kaki), usia rata- rata 2.17 bulan (0.2 – 12 bulan), jumlah pengegipan rata-rata 4.6 kali, komplikasi saat pengegipan 3 pasien (4 kaki) berupa pressure sore derajat 1, jumlah tindakan operasi 1 pasien (2 kaki). Kedua kelompok tidak didapatkan kasus gagal. Perbedaan bermakna pada jumlah pengegipan sedangkan perbedaan tidak bermakna pada jumlah komplikasi saat periode pengegipan dan keperluan tindakan operasi.
Kesimpulan : Di RSO, keseluruhan penanganan Ponseti pasien idiopatik CTEV usia kurang
1 tahun antara Sp.OT (kelompok I) dan PPDS OT (kelompok II) didapatkan hasil yang baik dalam hal jumlah pengegipan, angka komplikasi, tindakan operasi dan angka kasus gagal.. Kelemahan penelitian ini tidak dilakukan metode matching pada masing-masing pasien.
Kata kunci : RS Ortopedi Soeharso, Metode Ponseti, Idiopatik CTEV, PPDS Orthopaedi dan
Traumatologi, Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi