Abstrak


Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Tsts (Two Stay Two Stray) dengan Pendekatan Ctl (Contextual Teaching And Learning) untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Lisan dan Koneksi Matematis pada Siswa Kelas X 2 SMA Negeri 3 Boyolalitahun Pelajaran 2015/2016


Oleh :
Firman Indra Pamungkas - K1311037 - Fak. KIP

ABSTRAK

Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay – Two Stray dengan pendekatanContextual Teaching and Learning yang dapat meningkatkan kemampuan komunikasi matematis lisan dan kemampuan koneksi matematis siswa kelas X 2 SMA Negeri 3 Boyolali dan mengetahui peningkatan kemampuan  komunikasi  matematis  lisan  dan  kemampuan  koneksi  matematis siswa setelah mengikuti pembelajaran matematika dengan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay – Two Stray dengan pendekatanContextual Teaching and Learning.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Subjek penelitian ini adalah guru dan siswa kelas X 2 SMA Negeri 3 Boyolali tahun pelajaran 2015/2016 yang berjumlah 32 siswa. Sumber data berasal dari guru dan siswa. Teknik pengumpulan data adalah observasi, wawancara, tes, dan dokumentasi. Validitas data menggunakan triangulasi penyidik. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif. Penelitian ini dilakukan   dalam   dua   siklus,   dengan   masing-masing   siklus   terdiri   dari perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay – Two Straydengan pendekatanContextual Teaching and Learningyang dapat meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa dan kemampuan koneksi matematis siswa adalah: 1) Kegiatan Pendahuluan, yaitu: a) Guru mengingatkan kembali materi yang telah dipelajari; b) Guru menginformasikan tujuan yang akan dicapai siswa pada awal pembelajaran; c) Guru memberikan motivasi akan pentingnya materi yang akan dipelajari dan; d)Guru menjelaskan secara garis besar model pembelajaran yang akan digunakan yaitu model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay – Two Stray dengan pendekatan Contextual Teaching and Learning yang meliputi bagaimana pelaksanaan pembelajaran dan teknik kegiatan untuk siswa pada penerapan model pembelajaran tersebut; 2) Kegiatan Inti, yaitu: a) Presentasi guru; b) Kegiatan kelompok; c) Two Stay – Two Stray. Dua orang siswa dari masing-masing kelompok bertindak sebagai tamu dan berkunjung secara terpisah, sedangkan dua orang siswa lainnya bertindak sebagai tuan rumah. Tuan rumah bertugas membagikan hasil kerja dan informasi mereka ke tamu mereka. Setelah memperoleh  informasi  dari  tuan  rumah,  tamu  mohon  diri  dan  kembali  ke kelompok masing-masing dan melaporkan temuan dari kelompok lain serta mencocokkan   hasil   kerja   mereka;d)   Presentasi   kelompok;   dan   e)   Guru memberikan soal-soal yang berkaitan dengan permasalahan sehari-hari sebagai


latihan bagi siswa pada akhir pembelajaran; 3) Penutup, yaitu: a) Guru dansiswa menyimpulkan hasil pembelajaran yang telah dipelajari; b) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan kesulitan yang dialami dalam mengikuti pembelajaran; dan c) Guru menyampaikan materi yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya dan menutup pembelajaran.
Hasil  observasi  kemampuan  komunikasi  matematis  lisan  yang  telah dilakukan berupa persentase untuk masing-masing aktivitas yang diamati adalah:
1)   aspek   kemampuan   mengekspresikan   ide-ide   matematis   melalui   lisan mengalami peningkatan dari 0% pada prasiklus menjadi 10,5% pada siklus I dan menjadi 33,5% pada siklus II, 2) aspek kemampuan menginterpretasikan, dan mengevaluasi  ide-ide  matematis  secara  lisan  mengalami  peningkatan  dari  0% pada prasiklus menjadi 7,15% pada siklus I dan menjadi 31,3 % pada siklus II, 3) aspek kemampuan dalam menggunakan istilah-istilah, notasi-notasi matematika dan struktur-strukturnya untuk menyajikan ide-ide, menggambarkan hubungan- hubungan dengan model-model situasi mengalami peningkatan dari 0% pada prasiklus menjadi 16% pada siklus I dan menjadi 36% pada siklus II. Sedangkan kemampuan koneksi matematis untuk siswa yang mencapai skor minimal baik mengalami peningkatan dari 0% pada prasiklus menjadi 50% pada siklus I dan menjadi 75% pada siklus II.

Kata Kunci :TSTS, CTL, kemampuan komunikasi matematis lisan, kemampuan koneksi matematis