ABSTRAK
Latar Belakang : Kegiatan mencangkul merupakan pekerjaan yang di lakukan dengan cara membungkuk dan melibatkan kegiatan berulang – ulang sehingga dapat memperbesar resiko terjadinya low back pain. Berat daun cangkul akan mempengaruhi beban setiap kali melakukan proses pencangkulan maka tekanan pada tulang belakang menjadi semakin besar. Hasil pengukuran awal berat daun cangkul yang digunakan mayoritas tidak memenuhi standar dimana berat terstandar adalah 1,5– 2,0 kg. Berdasarkan survey awal dari 10 petani 5 diantaranya mengalami moderate disability, 2 mengalami severe disability sisanya mengalami minimal disability. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan berat daun cangkul dengan keluhan low back pain.
Metode : Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 96 orang. Sampel diambil dengan menggunakan kriteria inklusi dan ekslusi serta menggunakan teknik simple random sampling dan didapatkan 31 sampel. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah berbagai macam alat ukur yang digunakan untuk mengukur berat daun cangkul beserta karakteristik cangkul, ahli phisioterapi untuk menilai keluhan low back pain, dan lembar isian data untuk mencatat identitas, umur, dan masa kerja. Analisis bivariat menggunakan uji korelasi spearman rank.
Hasil : Hasil analisis bivariat menunjukkan terdapat hubungan berat daun cangkul dengan keluhan low back pain (p value = 0,001) dan nilai r = 0,586 dimana koefisien korelasi sedang.
Simpulan : Terdapat hubungan yang signifikan antara berat daun cangkul dengan keluhan low back pain yang memiliki nilai koefisien korelasi sedang.
Kata Kunci : Berat Daun Cangkul, Keluhan Low Back Pain