Abstrak
Budaya organisasi merupakan salah satu strategi yang dipertimbangkan perusahaan tersebut dalam meraih visi perusahaan. Budaya organisasi menjadi elemen penting dalam merancang norma, attitude dan nilai sosial yang harus diperhatikan suatu organisasi untuk mengatasi permasalahan deviant workplace behavior yang dapat menghambat perusahaan dalam mencapai visi perusahaan. PT GMF AeroAsia memiliki sumberdaya sekitar 4.400 karyawan dan 65% karyawannya adalah generasi Y. Di Indonesia, mengenal generasi Y adalah sebuah tantangan tersendiri karena studi tentang generasi ini sangat terbatas atau bahkan dapat dikatakan sangat jarang literatur terkait dengan generasi ini, khususnya untuk mengkaji karakteristik ataupun persepsi dari generasi ini.
Maka tujuan penelitian ini adalah mengetahui karakteristik karyawan generasi Y pada PT GMF AeroAsia dan melihat hubungan karakteristik generasi Y dan budaya organisasi terhadap deviant workplace behavior. Penelitian ini menggunakan metode Structural Equation Modeling (SEM). Hasil dari penelitian ini adalah beberapa karakteristik generasi Y menurut Murphy (2007) dimiliki oleh karyawan generasi Y pada PT GMF AeroAsia. Hal ini dapat memiliki arti bahwa karyawan generasi Y pada PT GMF AeroAsia belum mengembangkan potensi yang seharusnya dimiliki oleh generasi Y umumnya. Seperti potensi optimis dan multitasking yang akan sangat bermanfaat kepada PT GMF AeroAsia namum belum memiliki pengaruh. Selanjutnya diperoleh hasil bahwa deviant workplace behavior pada PT GMF AeroAsia tidak dipengaruhi oleh karakteristik karyawan generasi Y pada PT GMF AeroAsia dan budaya organisasi pada PT GMF AeroAsia. Hal ini memiliki arti bahwa penyimpangan yang terjadi tidak disebabkan oleh karakteristik generasi Y dan tidak disebabkan oleh budaya organisasi yang sudah ditetapkan oleh PT GMF AeroAsia.
Kata Kunci : Budaya Organisasi, Deviant Workplace Behavior, Generasi Y