Abstrak


Efek Pemberian Ekstrak Etanolik Daun Kelor (Moringa Oleifera, Lam.) terhadap Gambaran Histopatologi Usus Halus Tikus Putih (Rattus Norvegicus, L.) Hiperkolesterolemia


Oleh :
Faradiba Maharani - G0014094 - Fak. Kedokteran

Abstrak

Pendahuluan: Hiperkolesterolemia dapat menyebabkan peningkatan radikal bebas dan penurunan mekanisme antioksidan yang berkaitan dengan stress oksidatif . Daun kelor mengandung senyawa metabolit sekunder yang kaya antioksidan dan dapat menurunkan kadar kolesterol darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek ekstrak etanolik daun kelor terhadap gambaran histopatologi usus halus tikus putih hiperkolesterolemia.

Metode: Penelitian ini bersifat eksperimental laboratorik dengan metode eksperimental  murni  posttest  only with  control group  design  untuk gambaran histopatologi usus halus (jumlah sel dengan perubahan lemak, jumlah sel goblet, panjang vili, dan ketebalan dinding). Tikus dibagi menjadi 4 kelompok, yakni K1 (kontrol) diberi pakan standar AIN-93M, K2 diberi pakan hiperkolesterolemia tanpa ekstrak etanolik daun kelor, K3 diberi pakan hiperkolesterolemia dan ekstrak etanolik daun kelor dosis 1 (40 mg/200gBB), K4 diberi pakan hiperkolesterolemia dan ekstrak etanolik daun kelor dosis 2 (80 mg/200gBB). Hiperkolesterolemia dicapai dengan pemberian kuning telur bebek 2cc/200gBB, minyak teroksidasi
1cc/200gBB, lemak sapi 2cc/200gBB selama 6 minggu dan penelitian pemberian ekstrak etanolik daun kelor selama 28 hari. Untuk mengetahui efek ekstrak etanolik daun kelor terhadap jumlah sel dengan perubahan lemak, jumlah sel goblet, panjang vili, dan ketebalan dinding usus halus digunakan uji One-Way Anova. Efek ekstrak etanolik daun kelor terhadap jumlah sel goblet digunakan uji Kruskall Wallis dan posthoc Mann-Whitney karena data tidak terdistribusi normal.

Hasil: Dari hasil Uji One-Way Anova jumlah sel dengan perubahan lemak, panjang vili, dan ketebalan dinding menujukkan perbedaan rerata tidak bermakna antar kelompok (p > 0.05). Hasil uji Kruskall-Wallis untuk jumlah sel goblet menunjukan perbedaan jumlah sel goblet yang tidak bermakna antar kelompok (p > 0.05).

Kesimpulan: Pemberian ekstrak etanolik daun kelor dengan dosis 40 mg/200gBb dan 80 mg/200gBb tidak signifikan pengaruhnya terhadap gambaran histopatologi usus halus tikus putih hiperkolesterolemia.

Kata Kunci : ekstrak etanolik daun kelor, histopatologi usus halus, hiperkolesterolemia