Abstrak


Analisis Daya Saing Jambu Mete Di Kabupaten Wonogiri Jawa Tengah


Oleh :
Hanand Isnainy - H0813074 - Fak. Pertanian

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan usahatani dan daya saing usahatani jambu mete di Kabupaten Wonogiri. Metode dasar penelitian ini adalah deskriptif analitik. Metode penentuan lokasi penelitian secara purposive (disengaja) di 4 Kecamatan (Ngadirojo, Jatiroto, Sidoharjo dan Jatisrono) Kabupaten Wonogiri sesuai tujuan penelitian. Metode pengambilan sampel petani menggunakan Quota Sampling sebanyak 60 responden petani. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis kelayakan usahatani dengan perhitungan NPV, Net B/C Ratio, IRR dan perhitungan Biaya Sumberdaya Domestik (DRC) sedangkan untuk mengetahui daya saing jambu mete di Kabupaten Wonogiri menggunakan keunggulan komparatif dan kompetitif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa total biaya produksi jambu mete di Kabupaten Wonogiri sebesar Rp 744.521,35 per pohon. Manfaat yang diperoleh petani adalah Rp 2.532.500,00 per pohon jambu mete. Evaluasi proyek kelayakan usahatani jambu mete dengan NPV, Net B/C Ratio dan IRR yaitu sebesar Rp 85.664,54, 1,18 dan 14,63%, yang menunjukan bahwa usahatani jambu mete di Kabupaten Wonogiri layak diusahakan. Usahatani jambu mete di Kabupaten Wonogiri memiliki daya saing dan mampu memanfaatkan sumberdaya domestik dengan nilai DRC* (harga pasar) sebesar Rp 3.904,05/USD per pohon dan nilai DRC (harga bayangan) sebesar Rp 2.323,43/USD per pohon jambu mete. Usahatani jambu mete memiliki nilai keunggulan komparatif (DRCR) sebesar 0,17 dan keunggulan kompetitif (CAR) sebesar 0,29 yang berarti bahwa usahatani jambu mete efisien secara finansial dan ekonomi serta mampu bersaing di pasar internasional. Hal ini menunjukan bahwa pemenuhan permintaan dalam dan luar negeri terhadap komoditi jambu mete lebih menguntungkan jika meningkatkan produksi domestik jambu mete dalam negeri dibandingkan mengimpor jambu mete ditinjau dari efisiensi penggunaan sumberdaya domestik yang ada.