Artikel ini bertujuan untuk mengetahui persepsi guru terhadap penerapan pembelajaran IPS tematik terpadu di SMP N 16 Surakarta. Di jenjang Sekolah Menengah Pertama, terdapat mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial yang terdiri dari 4 sub mata pelajaran yaitu Geografi, Sosiologi, Sejarah dan Ekonomi. Materi yang sangat kompleks menyebabkan pelajaran IPS dianggap mata pelajaran yang sulit, tidak menarik, dan membosankan. Perlu adanya pendekatan tematik dalam penyampaian mata pelajaran IPS. Pembelajaran tematik merupakan pembelajaran yang pengembangannya dimulai dengan menentukan topik tertentu sebagai tema atau topik sentral, setelah tema ditetapkan maka selanjutnya tema itu dijadikan dasar untuk menentukan dasar sub-sub tema dari bidang studi lain yang terkait. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, melalui wawancara dengan responden yang merupakan guru mata pelajaran IPS di SMP N 16 Surakarta. Berdasarkan hasil analisis diperoleh informasi bahwa pembelajaran IPS masih berdiri sendiri-sendiri untuk Kompetensi Dasarnya, yang terpadu hanyalah gurunya. Responden juga menyetujui jika pembelajaran IPS tematik terpadu dapat diterapkan di kelas guna memberikan inovasi dalam pembelajaran.. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran IPS tematik terpadu belum dilaksanakan secara optimal di SMP N 16 Surakarta. Hal ini mendorong pentingnya pelaksanaan penelitian lanjutan dalam mengupayakan penerapan pembelajaran IPS tematik terpadu di SMP Negeri 16 Surakarta.
Kata kunci : Persepsi Guru, Tematik, Pembelajaran IPS, Terpadu, Deskriptif Kualitatif