Pada akhir dekade 1980-an, dunia dikejutkan dengan tanda-tanda bubarnya Uni Soviet. Media massa, baik cetak maupun elektronik tidak luput untuk menjadikan peristiwa bersejarah ini sebagai berita utamanya. Majalah Mingguan Tempo yang terbit 17 Februari 1990 dengan judul utama Komunisme Telah Habis, memuat tujuh kolom yang membahas hal tersebut. Salah satu kolom berjudul Setelah Stalinisme Runtuh, ditulis oleh sejarawan Indonesia, yaitu Onghokham. Artikel ini mencoba menganalisis wacana kritis kolom tersebut pada permasalahan Stalinisme dan Eropa Timur. Teori yang digunakan adalah teori strukturasi Anthonny Giddens. Hasil analisis makalah ini adalah bahwa dalam kolom tersebut Onghokham secara eksplisit mewacanakan Stalinisme sebagai penghambat demokrasi di Uni Soviet dan negara-negara lain di kawasan Eropa Timur, lalu secara implisit ingin menunjukan bahwa kehancuran suatu rezim otoriter perlu dipelajari negara Dunia Ketiga agar tidak mengalaminya. Alasan mengapa Onghokham membuat dua wacana eksplisit dan implisit itu berhubungan dengan Rezim Orde Baru.
Kata Kunci : uni soviet, majalah tempo, stalinisme, eropa timur, rezim orde baru