Motivasi dan sikap dalam teori perkembangan Erikson merupakan bagian dari terwujudnya perilaku hingga ciri identitas bagi individu. Ektrimisme global telah melahirkan pola pabrikasi identitas, sensitifitas, hingga kegalauan identitas. Dampak ekstrem dari kegalauan identitas salah satunya dapat diidentifikasi dari rendahnya sikap toleransi karena sikap sebelah pandang terhadap liyan. Konsekuensinya, bukan sekedar isu sosial terpecahnya rasa kesatuan, melainkan berbagai kerusuhan massa akibat intloleransi yang mengarah pada pemisahan daerah dari NKRI. Penelitian ini menawarkan nilai-nilai oral history empan papan untuk di reposisi dalam pembelajaran IPS dengan tujuan menjadi sistem persuasi meningkatkan motivasi dan sikap toleran peserta didik. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan nilai nilai empan papan masyarakat Sragen menjadi relevan untuk direposisi sebagai model pembelajaran IPS. Reposisi nilai empan papan dalam pembelajaran IPS dalam perspektif peneliti dapat menjadi bagian dari proses reflektif peserta didik membangun sistem mentalitasnya, sehingga mampu memiliki penempatan diri yang baik dan kuatnya rasa toleransi terhadap kemajemukan. Penelitian penting dilakukan selain menumbuhkan motivasi dan sikap, menjadi alternatif solusi revivalisasi nilai lokal sebagai penguat keberadaan bangsa.
Kata Kunci : empan papan, masyarakat sragen, motivasi, toleransi, pembelajaran IPS
