Abstrak


Strategi Komunikasi Deradikalisasi antar Pondok Pesantren Tradisional dan Pondok Pesantren Modern di Surakarta


Oleh :
Burhanuddin Auza’i - S221608003 - Sekolah Pascasarjana

Radikalisme dan deradikalisme merupakan isu yang sensitif di Indonesia dalam kurun waktu 16 tahun terakhir, baik dimulai dari dua periode pemerintahan presiden Susilo Bambang Yudhoyo sampai periode kepemimpina Joko Widodo. Tuduhan radikalisme selalu ditujukan terhadap kalangan islam, meskipun secara kajian akademik radikalisme tidak selalu ditujukan terhadap islam, bisa juga agama lain yang terpapar radikalisme. Sebenarnya dalam agama islam tidak mengajarkan radikalisme dalam artian kekerasan
dan terorisme. Untuk menanggulangi fenomena radikalisme dalam artia kekerasan dan terorisme perlu adanya sinergi pemerintah dan ulama. Dalam konteks penelitian ini pemilihan lokasi terdapat di pondok pesantren Al-Muayyad yang mewakili kalangan islam tradional dan pondok pesantren modern Islam Asslaam yang mewakili kalangan islam modern. Jenis penelitiannya yaitu kualitatif, teknik pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam, teknik analisis data yaitu triangulasi sumber data (hasil wawancara dan penelitian terdahulu). Hasil penelitiannya yaitu di bidang kurikulum Al-Muayyad menggunakan kurikulum dari departemen agama dan ke NU an, sedangkan di Asslaam menggunakan kurikulum departemen agama. Di bidang dialog public, Al-Muayyad melakukan diskusi dengan masyarakat di lingkungan Kelurahan Bumi Kecamatan Laweyan Surakarta, sedangkan dari pondok pesantren Assalam melakukan kajian tematik di pemuda Muhammadiyah.
 
Kata Kunci: strategi komunikasi, deradikalisasi, pondok pesantren