Abstrak


Diskursus Seksisme pada LGBT dalam Pemberitaan Media Massa


Oleh :
Dita Anggrahinita Yusanta - S701808003 - Sekolah Pascasarjana

Masih banyak media massa, khususnya di Indonesia, yang mencampuradukkan ideologi budaya heteronormativitas di dalam berita yang dibuat.  Ideologi dalam pemberitaan media massa tersebut seringkali digunakan untuk memosisikan para LGBT menjadi objek negatif dari sebuah berita. Kondisi inilah yang menjadikan persoalan tersebut menarik untuk diteliti. Penelitian ini akan mengkaji mengenai diskursus seksisme pada LGBT dalam pemberitaan media massa. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Data diperoleh melalui berita-berita di surat kabar cetak ataupun media online. Temuan menunjukkan bahwa media cetak memberikan kontribusi dalam melestarikan stereotype negatif mengenai LGBT. Tabloid dan media massa mengeruk uang dari berita-berita sensasional tentang kejahatan, kekerasan dan seks yang mereka anggap menyimpang dari para LGBT. Dalam berita-berita utamanya ditulis sangat gamblang dengan gambar sampul yang berkonotasi jorok, dan kasus-kasus LGBT sering ditempatkan pada halaman pertama atau berita utama di berbagai koran, majalah bahkan televisi yang kemudian disebarkan untuk masyarakat luas. Dengan berita yang cenderung menyudutkan itu pada akhirnya akan mempertebal gambaran-gambaran stereotype negatif mengenai LGBT, yang pada akhirnya justru memberikan sinyal yang salah mengenai LGBT. Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa wacana mengenai budaya heteronormativitas berpengaruh dan berkaitan dengan bagaimana LGBT ditampilkan dalam pemberitaan.
 
Kata kunci:  berita, framming media, heteronormativitas, LGBT, media massa