ABSTRAK
Indonesia merupakan salah satu dari negara yang memiliki pengawasan peredaran barang-barang palsu yang sangat rendah dan laju pertumbuhan penjualan online maupun pada pasar fisik barang palsu sangat tinggi di Indonesia. Maraknya konsumsi barang counterfeit menjadikan adanya fenomena sikap perilaku konsumen terhadap barang counterfeit. Penelitian ini merupakan modifikasi dari Prestige Seeking Consumer Behavior (PSCB) oleh Vigneron dan Johnson pada tahun 2002.
Penelitian ini menguji pengaruh hubungan antara conspicuousness, nilai hedonis, nilai keunikan, kualitas, nilai hedonis, extended self, dan value consciousness terhadap attitude toward counterfeit.
Populasi penelitian ini adalah masyarakat kota Surakarta yang pernah membeli produk counterfeit yang terdiri dari tas, jam tangan, sepatu, baju, kacamata, dompet dan parfum. Sampel penelitian diambil sebanyak 200 responden dengan teknik purposive sampling dan data primer diperoleh dari kuesioner. Data yang diperoleh diuji dengan analisis deskriptif, korelasi, dan regresi liner berganda dengan menggunakan software SPSS 16.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa conspicuousness, dan value consciousness berpengaruh positif pada attitude toward counterfeit, sedangkan kualitas berpengaruh negatif pada attitude toward counterfeit.
Kata Kunci: conspicuous consumption, conspicuousness, nilai hedonis, nilai keunikan, extended self, value consciousness, attitude toward counterfeit product.