Abstrak


Analisis laporan keuangan perusahaan publik yang melakukan merger dan akuisisi selama krisis moneter


Oleh :
Adnan Yunan Wiharyanto - F1301004 - Fak. Ekonomi dan Bisnis

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis terhadap laporan keuangan perusahaan publik yang melakukan merger dan akuisisi pada kurun waktu 1997-1998 dengan membandingkan posisi keuangan perusahaan antara sebelum krisis moneter dan selama krisis moneter berlangsung, dengan tujuan apakah merger dan akuisisi yang dilakukan dapat meningkatkan kinerja keuangan perusahaan ke arah yang lebih baik selama krisis moneter berlangsung atau dengan kata lain dapat meningkatkan nilai perusahaan atau tidak. Analisis laporan keuangan dilakukan dengan menggunakan 6 rasio keuangan yang meliputi 1 rasio likuiditas berupa current ratio, 2 rasio solvabilitas berupa debt to equity ratio dan debt to assets ratio, dan 3 rasio profitabilitas berupa contribution margin, ROI dan ROE. Untuk mencapai tujuan penelitian ini, sampel dipilih dari sejumlah populasi dengan teknik purposive sampling. Data yang digunakan adalah laporan keuangan tahunan historis per 31 Desember yang diperoleh dari ICMD, PDBI, dan publikasi lainnya. Didapat sebanyak 13 perusahaan yang sesuai dengan kriteria. Selanjutnya dilakukan perhitungan rasio keuangan dan diuji dengan uji statistik parametrik yaitu uji t (t-test) untuk mengetahui perbedaan masing-masing rasio keuangan yang diteliti pada waktu sebelum dan selama krisis moneter berlangsung. Hasil analisis menunjukkan bahwa hampir semua rasio keuangan yang digunakan menunjukkan perubahan kinerja keuangan yang signifikan yaitu current ratio, debt to equity ratio, debt to assets ratio, ROI dan ROE apabila dibandingkan dengan sebelumnya. Akan tetapi dari kelima rasio tersebut, yang menunjukkan perubahan positif yang signifikan hanya debt to equity ratio dan debt to assets ratio. Dari hasil analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa kinerja keuangan perusahaan yang melakukan merger dan akusisi mengakibatkan peningkatan rasio solvabilitas perusahaan selama krisis moneter berlangsung.