Abstrak


Kemandirian Perkawinan yang Direpresentasikan dalam Film (Analisis Wacana Kritis Mengenai Kemandirian Perkawinan dalam Film Seserahan)


Oleh :
Kautsar Restu Yuda - D0212058 - Fak. Teknik

ABSTRAK

Film adalah media audio-visual yang cukup populer di masyarakat sejak ditemukan hingga sekarang. Selain itu, film merupakan salah satu dari beberapa bentuk wacana.
Fokus penelitian ini adalah untuk melihat wacana kemandirian perkawinan di balik film Seserahan. Dalam melakukan analisis, peneliti menggunakan metode analisis wacana kritis model Teun A. Van Dijk, yang melihat wacana dalam suatu teks dengan tanpa mengingkari adanya kognisi sosial dan konteks sosial yang menyertainya. Oleh karena itu peneliti melakukan penelitian dalam berbagai level, yaitu: teks, kognisi sosial dan konteks sosial.
Setelah dilakukan analisis teks, diperoleh kesimpulan bahwa tema utama dalam film Seserahan adalah kemandirian perkawinan. Tema utama ini terbagi dalam tiga makna lokal yaitu: perkawinan adalah milik kedua pengantin, keluarga sebagai penghambat perkawinan, dan rendahnya empati keluarga.
Pada level kognisi sosial, pembuat film mempunyai tujuan menampilkan gap antara das sollen dengan das sein dalam perkawinan. Selain itu, poin-poin pada level teks sesuai dengan penjelasan pembuat film.
Pada level konteks sosial, kondisi masyarakat yang terlalu mementingkan status sosial sehingga memamerkan kemewahan dalam perkawinan anaknya adalah salah satu sebab lahirnya wacana kemandirian perkawinan. Selain itu, keberadaan festival film sebagai ruang pertukaran gagasan yang tidak diakomodasi oleh masyarakat atau penonton arus utama ikut menguatkan wacana-wacana semacam ini.

Kata Kunci: kemandirian perkawinan, analisis wacana kritis, film