Abstrak


Potret pengemis (studi kasus penanggulangan pengemis di Pedukuhan karang Rejek, desa Karang tengah, kecamatan Imogiri, kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 1995 – 2001)


Oleh :
Ariastuti Ambarsari - C0598014 - Fak. Sastra dan Seni Rupa

ABSTRAK Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tentang : 1. Latar belakang munculnya pengemis di Pedukuhan Karang Rejek; 2. Karakteristik dan tingkah laku pengemis di Pedukuhan Karang Rejek; 3. Seberapa jauh lembaga sosial dalam menangani pengemis di Pedukuhan Karang Rejek. Sejalan dengan masalah dan tujuan penelitian, maka dalam penelitian ini digunakan metode sejarah yang melalui beberapa tahapan yaitu : heuristik, kritik sumber, interprestasi dan historiografi yang dituangkan dalam bentuk penulisan diskriptif kualitatif. Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data dengan teknik wawancara, observasi, studi dokumen dan studi pustaka. Penulisan ini dapat disimpulkan bahwa latar belakang munculnya pengemis di Pedukuhan Karang Rejek disebabkan karena kondisi daerah yang kering, gersang dan berkapur, keterbatasan tingkat pendidikan, ketrampilan kerja dan pengalaman kerja juga telah menciptakan masyarakat Pedukuhan Karang Rejek menjadi pengemis. Terlebih didukung dengan kurangnya lapangan pekerjaan, tidak adanya modal usaha, tidak kuatnya mental, kurangnya dasar-dasar keagamaan, sikap malas serta sikap pasrah terhadap nasib membuat masyarakat Pedukuhan Karang Rejek semakin terbelenggu dalam kemiskinan. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah bahwa Pemerintah Daerah Bantul dan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta telah melakukan berbagai upaya dalam penanggulangan dan penanganan pengemis di Pedukuhan Karang Rejek, melalui Dinas Sosial bekerjasama dengan beberapa instansi. Upaya-upaya yang telah dilakukan untuk penanggulangan pengemis di Pedukuhan Karang Rejek dilakukan melalui 2 usaha yaitu usaha preventif dan represif. Tindakan bersifat preventif diharapkan dapat mencegah agar pengemis tidak meluas di kota-kota besar, sedangkan tindakan yang bersifat represif meliputi rasia dan rehabilitasi atau penampungan sementara untuk diseleksi. Jerih payah pemerintah tersebut ada sebagian yang terwujud, tetapi ada beberapa yang tidak dapat terwujud karena beberapa faktor seperti kurangnya anggaran dan tenaga pembimbing, rendahnya kemauan para pengemis untuk mengubah pola hidup sehingga mereka dapat sejajar dengan masyarakat pada umumnya.