;

Abstrak


Analisis Kerentanan Dan Kapasitas Masyarakat Dalam Menghadapi Bencana Letusan Gunung Api Wilis Sebagai Upaya Pengurangan Risiko Bencana Di Kabupaten Ponorogo (Implementasi Bahan Ajar Geografi Kelas XI IPS MA Muhammadiyah 4 Beton Siman)


Oleh :
Ilfatul Amanah - S881502008 - Sekolah Pascasarjana

Gunung Wilis merupakan gunung api tipe B yang diprediksi dapat aktif kembali seperti Gunung Sinabung. Kejadian bencana yang tidak dapat diprediksi dapat menjadi ancaman bagi manusia oleh karena itu perlu adanya upaya mengurangi kerugian bencana melalui analisis kerentanan dan kapasitas masyarakat dalam upaya pengurangan risiko bencana. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui kerentanan masyarakat, (2) mengetahui kapasitas masyarakat, (3) mengetahui risiko bencana letusan Gunung Wilis Kabupaten Ponorogo, dan (4) mengimplementasikan hasil penelitian terhadap pembelajaran Geografi di SMA.

Penelitian ini merupakan penelitian model kombinasi kualitatif dan kuantitatif secara seimbang. Penelitian ini dilakukan di 13 desa di Kabupaten Ponorogo  pada  Kawasan  Rawan  Bencana  letusan  gunung  api  dengan  teknik cluster random sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, dokumen, analisis peta, wawancara mendalam, dan angket. Analisis data kerentanan, kapasitas, dan risiko bencana menggunakan pemberian skor menggunakan parameter BNPB dan teknik overlay peta.   Impelementasi hasil penelitian di kelas XI IPS MAM 4 Beton menggunakan pre-test dan post-test.

Hasil penelitian disimpulkan bahwa: (1) kerentanan masyarakat dalam menghadapi bencana Gunung Wilis berkisar rendah hingga sedang. Tingkat kerentanan   sedang   (1,861434)   terdapat   di   Desa   Jurug   Kecamatan   Sooko sedangkan tingkat kerentanan rendah (1,449574) terdapat di Desa Kemiri Kecamatan  Jenangan,  (2)  Kapasitas  masyarakat  dalam  menghadapi  bencana letusan Gunung Wilis tergolong rendah dengan skor kerentanan satu, (3) Risiko bencana letusan Gunung Wilis berkisar tinggi hingga sedang dengan tingkat risiko tinggi  terdapat  di  lima  desa  di  tiga  kecamatan,  dan  (4)  Implementasi  hasil penelitian terhadap pendidikan berupa Buku Saku Kebencanaan dengan peningkatan skor rata-rata pre-test dan post-test yaitu 10, 875 menjadi 15, 375 dan nilai rata-rata kelas yaitu 54,875 meningkat menjadi 76, 8765