;
Abstrak
Tuberkulosis merupakan penyakit dengan angka kematian yang tinggi pada pasien dewasa. Morbiditas dan mortalitas semakin meningkat pada TB-MDR. Pengobatan TB-MDR lebih kompleks dan memerlukan OAT lini kedua yang diberikan dalam waktu yang lama dengan risiko terjadi DILI. Polimorfisme gen HLA kelas II dan IL-10 1082 pada beberapa penelitian berperan dalam kejadian DILI.
Studi analitik observasional dengan desain cross sectional study pada penderita TB- MDR yang berobat di RSUD Dr. Moewardi Surakarta tahun 2011-2015.
Subjek penelitian 89 sampel yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi dengan 47 (52,8%) laki-laki dan 42 (47,2%) pasien perempuan. Prevalensi potensi kejadian DILI pada pasien TB-MDR dengan polimorfisme HLA-DQB1*0503 (20,0%) lebih besar dibandingkan yang tidak memiliki polimorfisme HLA-DQB1*0503 (11,4%). Meskipun demikian perbedaan prevalensi secara statistik tidak signifikan (p = 0,263). Prevalensi kejadian DILI pada pasien TB-MDR yang memiliki polimorfisme HLA-DQB1*0201 (23,5%) juga lebih besar dibandingkan pada pasien TB-MDR yang tidak memiliki polimorfisme HLA-DQB1*0201 (13,9%), namun uji statistik perbedaan tersebut tidak signifikan (p = 0,326). Prevalensi potensi kejadian DILI pada pasien dengan polimorfisme IL-10 1082 genotip GG adalah 2 dari
4 pasien (50,0%), pasien genotip AA adalah 4 dari 12 pasien (33,3%), dan pasien genotip GA adalah 8 dari 73 pasien (11,0%). Pengujian statistik menyatakan bahwa perbedaan prevalensi ketiga kelompok pasien tersebut signifikan (p = 0,022).
Polimorfisme gen HLA-DQB1*0503 dan HLA-DQB1*0201 tidak berhubungan signifikan dengan potensi kejadian DILI. Didapatkan hubungan signifikan antara polimorfisme gen interleukin-10 1082 terhadap potensi kejadian DILI pada pasien TB-MDR. Polimorfisme gen IL-10 1082 genotip GA mempunyai efek protektif yang lebih tinggi dibandingkan AA dan GG.
Kata Kunci : TB-MDR, polimorfisme gen HLA-DQB1, IL-10, DILI