;
Abstrak
Latar belakang: Penyakit DBD tidak hanya menimbulkan KLB tetapi juga menimbulkan dampak negatif dari segi sosial dan ekonomi. Peningkatan kasus DBD dapat disebabkan oleh sanitasi lingkungan yang buruk, pengetahuan rendah, perilaku tidak sehat, mobilitas penduduk yang tinggi, perkembangan perkotaan, dan kepadatan penduduk yang tinggi. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh faktor penjamu dan lingkungan terhadap kejadian DBD di Kabupaten Karanganyar.
Subjek dan Metode: Penelitian ini merupakan studi lapangan dengan pendekatan
multiple research methods. Penelitian dilaksanakan selama 4 bulan di 4
Kecamatan dengan kasus DBD tertinggi dan 6 kecamatan dengan kasus terendah di wilayah Kabupaten Karanganyar. Sebanyak 40 subjek dengan DBD dan 80 subjek kontrol ditentukan dengan fixed disease sampling untuk penelitian kuantitatif, sedangkan 7 responden terpilih untuk penelitian kualitatif. Variabel independen adalah usia, tingkat pendidikan, pendapatan keluarga, kondisi sanitasi lingkungan, perilaku terkait sanitasi dan container index sedangkan variabel dependen adalah kejadian DBD. Kuesioner dan wawancara mendalam digunakan untuk pengumpulan data kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif dianalisis menggunakan analisis jalur.
Hasil: kondisi sanitasi lingkungan (b=1.87 p<0 b=1.35 p=0.012), b=1.14 p=0.025) b=-1.02 p=0.019)>Kesimpulan: kondisi sanitasi yang tidak baik dan perilaku sanitasi yang tidak bersih meningkatkan kejadian DBD di Kabupaten Karanganyar tetapi kasus DBD paling banyak terjadi di luar lingkungan rumah. Sehingga kejadian DBD di daerah endemik tidak sepenuhnya disebabkan oleh kondisi sanitasi yang buruk.
Kata Kunci : demam berdarah dengue, faktor pejamu, faktor lingkungan, analisis jalur