Abstrak


Pengaruh Perilaku Agresif terhadap Potensi Kecelakaan Pengendara Sepeda Motor Remaja dengan Studi Kasus Pelajar SMA


Oleh :
Dhony Eko Laksono - I0112030 - Fak. Teknik

ABSTRAK

Banyaknya kasus kecelakaan yang terjadi dapat disebabkan karena padatnya kendaraan yang ada di jalan sebagai akibat dari meningkatnya jumlah pengendara, terutama pengendara sepeda motor, yang seringkali menimbulkan tingkah laku agresif. Suatu perilaku mengemudi dikatakan agresif jika dilakukan secara sengaja, cenderang meningkatkan risiko tabrakan dan dimotivasi oleh ketidaksabaran, kekesalan, permusuhan, dan atau upaya untuk menghemat waktu (Tasca, 2000). Kepadatan seringkali memiliki dampak pada manusia, salah satunya yaitu timbulnya perilaku agresif (Sarwono, 1995). Hal ini dikarenakan tindakan agresif merupakan tindakan paling umum yang ditampilkan pada saat berada dalam kondisi padat (Konecni, 1975, dalam Mann, dkk, 1982). Perilaku berkendara agresif adalah suatu perilaku yang direncanakan untuk menyerang secara fisik, emosi atau psikologi di lingkungan mengemudi atau jalan raya. Perilaku berkendara agresif ini banyak dilakukan oleh pengemudi motor, salah satunya pengemudi motor usia remaja yang diindikasikan dengan mayoritas korban kecelakaan terbanyak yaitu pada pengemudi usia remaja. Remaja adalah suatu periode transisi dari masa awal anak anak hingga masa awal dewasa, Menurut Desmita (2005) umumnya batasan yang digunakan oleh para ahli adalah antara usia 12 tahun hingga usia 21 tahun. Tujuan penelitian untuk mengetahui karakteristik remaja pengendara sepeda motor dan mengetahui pengaruh perilaku berkendara agresif (aggressive driving) terhadap potensi kecelakaan pengendara sepeda motor remaja.
Metode penelitian menggunakan analisis jalur dengan program AMOS 20.0. Pengumpulan data menggunakan kuisioner dengan skala likert yang diberikan kepada responden. Responden terdiri dari 360 remaja pengendara sepeda motor yang merupakan pelajar tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) yang terdaftar sebagai Sekolah Pelopor Keselamatan di Kota Surakarta.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa remaja pengendara sepeda motor di Kota Surakarta yang memiliki SIM C hanya 23.33%. Sebesar 94.44% remaja telah mengendarai sepeda motor sebelum usia 17 tahun. Pengaruh simultan pengaruh berkendara agresif terhadap potensi kecelakaan lalu lintas pada remaja pengendara sepeda motor di Kota Surakarta adalah sebesar 68,60%. Perilaku berkendara memegang peranan penting terhadap potensi kecelakaan lalu lintas.
Kata kunci: perilaku berkendara agresif, kecelakaan, remaja, sepeda motor