ABSTRAK
Latar Belakang : Jerawat merupakan masalah kulit tersering ditemui oleh tenaga medis pada remaja. Jerawat dapat muncul pada setiap umur, dari bayi sampai dewasa, tetapi puncak insidensinya pada umur 14-17 tahun pada wanita dan 16-19 tahun pada laki-laki. Prevalensi penderita jerawat di Indonesia mencapai 60% pada tahun 2006 dan 80% pada tahun 2007. Puasa dapat mengurangi IGF-1 dan IL-6 yang merupakan salah satu factor yang dapat menyebabkan terjadinya jerawat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh puasa ramadhan dengan tingkat keparahan jerawat pada mahasiswa laki- laki.
Metode Penelitian: Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimental dengan pre and post test group design.Responden dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok yang berpuasa (perlakuan) dan kelompok yang tidak berpuasa (kontrol). Penelitian dilakukan dari Juni-Juli 2016 di Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret. Pengambilan sampel dilakukan dengan purposive sampling dengan jumlah total 32 responden yang dibagi menjadi 2 kelompok.Uji statistik menggunakan uji Wilcoxon signed-rank dan Mann Whitney melalui program SPSS 22 for Windows.
Hasil Penelitian : Perbandingan jumlah kalori yang dikonsumsi oleh kelompok kontrol dan pelakuan yang dianalisis dengan uji t- independent menunjukkan hasil 0,00003. Uji Mann Whitney untuk membandingan jumlah jerawat pretes dan postes pada kelompok kontrol dan perlakuan menunjukkan nilai p 0,265 saat pretes dan 0,880 saat postes. Hasil analisis jumlah jerawat pretes dan postes pada kelompok perlakuan yang menggunakan uji Wilcoxon Signed Ranks didapatkan hasil 0,036.
Simpulan Penelitian : Terdapat pengaruh yang signifikan (p=0,036) antara puasa Ramadhan dengan tingkat keparahan jerawat pada Mahasiswa laki-laki usia 16-19 tahun di Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret.
Kata Kunci : Puasa, Jerawat