Abstrak


Kajian Mengenai Identitas Islam Melalui Jilbab


Oleh :
Al Fandy Kurniawan - D0313004 - Fak. ISIP

ABSTRAK

Melalui jilbab yang dikenakan oleh mahasiswi muslimah bisa menegakkan ajaran-Nya dan menuntun kembali umat Islam khususnya perempuan kepada jalan yang sesuai dengan syariat Islam, serta lebih memaknai simbol ke-Islaman atau keimanan, karena jilbab yang dikenakan menjadi tolak ukur ketaatan bagi seorang muslimah terhadap syariat agama Islam. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui karakteristik mahasiswi berjilbab, identitas Islam, serta dimensi internal dan eksternal yang menyebabkan mahasiswi UNS berjilbab untuk menunjukkan identitas Islam. Penelitian ini menggunakan teori Konstruksi Sosial, dari Peter L Berger dan Luckmann. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Informan penelitian adalah mahasiswi yang mengenakan jilbab, orang tua dan ustadz. Teknik pengambilan sample adalah purposive sampling. Lokasi penelitian ini di Univeritas Sebelas Maret Surakarta. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi lapangan, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data dengan model Miles and Hubermas yang dimulai dari tahap pengumpulan data, reduksi data, penyajian data hingga penarikan kesimpulan, serta untuk validitas data menggunakan triagulasi data.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis jilbab yang digunakan, aliran Islam yang diikuti oleh mahasiswi tersebut hingga alasan memutuskan jilbab itu bisa saja menjadi satu kesatuan yang menggambarkan identitas ke-Islaman dari mahasiswi berjilbab. Jilbab sudah menjadi populer di kalangan perempuan muslimah khususnya mahasiswi. Ada begitu banyak pernak-pernik, jenis jilbab yang ditawarkan kepada perempuan untuk menarik minat dalam memakai jilbab. Hal ini menciptakan multi tafsir akan jilbab, mulai dari simbol gaya hidup, perlindungan fisik, ketaatan hamba, hingga identitas keagamaan khususnya agama Islam. Pemakaian jilbab pada zaman dahulu terbatas pada hal yang sifatnya teologis tetapi sekarang diwarnai aspek sosial, budaya, ekonomi maupun gaya hidup. Jilbab pada awalnya untuk mencerminkan kepatuhan syariat Islam dan menjadi simbol praktek agama, namun sekarang mengalami pergeseran makna sebagai sesuatu yang syar’i juga memberikan kesan dalam berpenampilan yang baik, indah, trendi, fashionable dan sopan, sehingga bisa digunakan sebagai alat untuk mempertahankan syariat Islam. Mempertahankan jilbab pada syariat Islam adalah sebuah kewajiban dan tanggungjawab yang harus dilaksanakan oleh setiap muslimah termasuk mahasiswi berjilbab untuk tidak melupakan syariat Islam dalam berjilbab, serta memberikan kekuatan pada umat Islam dan berkomitmen terhadap agama Islam.
Kata Kunci : Agama, Identitas Islam, Jilbab, Syariat Islam