Abstrak


Siklus estrus dan struktur histologis ovarium tikus putih (Rattus norvegicus) setelah pemberian Alprazolam


Oleh :
Yeni Karlina - M0498017 - Fak. MIPA

Alprazolam yang merupakan derivat benzodiazepin dapat digunakan sebagai obat penenang maupun obat tidur. Berdasarkan penelitian Judd et al. (1995) alprazolam mampu menurunkan frekwensi pelepasan LH pulsatif pada wanita normal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian alprazolam terhadap siklus estrus dan struktur histologis ovarium tikus putih (Rattus norvegicus). Tikus putih betina yang rata-rata berusia 2 bulan dibagi menjdi 5 kelompok perlakuan. Masing-masing kelompok diberi perlakuan alprazolam dengan dosis 0 mg/200 gr BB; 0,018 mg/200 gr BB; 0,036/200 mg BB; 0,054 mg/200 gr BB dan 0,072 mg/200 gr BB selama 30 hari. Pembuatan preparat vaginal smear dilakukan pada 20 hari pertama perlakuan untuk mendapatkan data siklus estrus. Tikus putih yang telah mendapatkan perlakuan alprazolam selama 30 hari kemudian dikawinkan dan dibunuh pada hari kedua setelah ditemukan vaginal plug. Pada pengamatan histologis ovarium selanjutnya dilakukan penghitungan folikel primer, folikel sekunder, folikel tersier, korpus luteum dan folikel atresia. Pengamatan kualitatif dilakukan dengan cara mengamati struktur ovarium. Data kuantitatif yang diperoleh diuji dengan analisis Anova dan apabila diperoleh hasil yang berbeda nyata dilanjutkan dengan uji lanjut DMRT 5%. Perlakuan pemberian alprazolam pada dosis 0,054 dan 0,072 mg/200 gr BB memperpanjang fase diesrus. Fase estrus dan proestrus diperpendek hanya pada perlakuan 0,072 mg alprazolam/200 gr BB. Pemberian alprazolam pada dosis 0,018mg; 0,036 mg; 0,054 mg; dan 0,072 mg/200 gr BB tidak mempengaruhi secara nyata jumlah folikel primer, folikel sekunder, folikel tersier, korpus luteum dan folikel atresia jika dibandingkan dengan kontrol. Secara kualitatif terjadi kerusakan yang menuju atresia folikel pada semua kelompok hewan uji baik kelompok perlakuan maupun kelompok kontrol. Alprazolam is a derivative of benzodiazepin that able to be used as sedative medicine or sleeping medicine. The main objective of this experiment was to know the effect of alprazolam on estrus cycle and ovarium histologic structure of white rat (Rattus norvegicus). Female rats of two months old were divided into five treatment groups, each group treated with alprazolam of 0 mg/200-gr BW; 0,018 mg/ 200-gr BW; 0,036/ 200gr BW; 0,054 mg/ 200gr BW; and 0,072/ 200gr BW for 30 days. Vaginal smear was completely done in the first 20 days of the treatment to collect estrous cycle data. After the treatment (30 days) they were mated, and killed by cervical dislocation a day after vaginal plug was found. Primary follicles, secondary follicles, tertiary follicles, corpus luteum and atresian follicles were counted based on the histology data shown under microscope, while qualitative data were collected by observing ovarian structures. Quantitative Data were analyzed statistically using Anova analysis, and continued with DMRT for 5% test level when the result of the analysis was significantly different. Alprazolam treatment of 0,054 and 0,072 mg/ 200gr BW have resulted in extended diestrous phase, while estrous and pro-estrous phases were shortened by the treatment of 0,072mg/ 200gr BW. Other treatments dosages of alprazolam were not significantly affected to the amount of primary-, secondary- and tertiary follicles, as well as number of corpus lutetium and artesian follicles.