Abstrak
Analisis layout fasilitas produksi batik dengan menerapkan metode Line Balancing pada Divisi Trading di PT. Aneka Sandang Interbuana Surakarta
Oleh :
Teddy Gunawan Syah - F3502063 - Fak. Ekonomi dan Bisnis
Susunan atau layout fasilitas produksi yang baik akan memberikan tingkat efisiensi dan produktivitas yang tinggi terhadap perusahaan. Layout yang sesuai akan memperlancar aliran bahan baku hingga menjadi produk jadi sehingga dalam memproduksi barang dapat selesai tepat waktu dan dengan biaya seminimal mungkin.
Perumusan masalah yaitu bagaimana perusahaan mampu mengadakan pengaturan layout fasilitas produksinya dengan tepat agar dapat mencapai tingkat efisiensi dan efektivitas secara optimal. Dengan menggunakan analisa keseimbangan lini yaitu didasarkan pada perhitungan waktu produksi terlama dapat diketahui tingkat efisiensi dan efektivitas perusahaan.
Perbandingan dari penghitungan besarnya tingkat efisiensi proses produksi dan penundaan proses produksi dapat dilihat sebagai berikut:
a. Pada empat stasiun kerja
Dengan menggunakan siklus waktu terlama yaitu 56 menit, tingkat efisiensinya adalah 75,44% dan besar penundaan proses produksinya adalah 24,56%.
Dengan menggunakan siklus waktu optimal yaitu 60 menit, tingkat efisiensinya adalah 70,41% dan besar penundaannya adalah 29,59%.
b. Pada tiga stasiun kerja
Dengan menggunakan siklus waktu optimal yaitu 60 menit, tingkat efisiensi proses produksinya adalah 93,89% dan besar penundaan proses produkinya adalah 6,11%.
Dari analisis data diatas dapat diketahui bahwa layout yang digunakan oleh PT. Aneka Sandang Interbuana belum maksimal. Besarnya penundaan proses produksi disebabkan oleh faktor kebosanan karyawan karena pekerjaan yang dilakukan sama dan terus-menerus serta faktor ketergantungan cuaca dalam beberapa proses produksinya.
Pada akhir penulisan, penulis menyarankan agar perusahaan meninjau kembali layout fasilitas produksinya, dengan cara mengadakan perubahan jumlah stasiun kerja yang semula empat stasiun kerja menjadi tiga stasiun kerja. Untuk mengatasi proses produksi yang terhenti akibat cuaca yang buruk dengan membangun ruang khusus yang dilengkapi dengan pemanas ruangan sehingga proses produksi dapat tetap berjalan meskipun cuaca sedang buruk.