Abstrak


Analisis Tingkat Kemandirian Belajar Siswa Berkebutuhan Khusus Tunarungu Di SD Alam Lukulo Tahun Ajaran 2018/2019


Oleh :
Sittah Amrina Rosyada - K7115164 - Fak. KIP

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini yaitu: (1) mendeskripsikan proses belajar siswa berkebutuhan khusus tunarungu; (2) menganalisis kemandirian belajar siswa berkebutuhan khusus tunarungu; (3) mendeskripsikan pengembangan kemandirian belajar yang dilakukan oleh guru kepada siswa berkebutuhan khusus tunarungu.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Subjek penelitian ini adalah siswa berkebutuhan khusus di kelas III dan kelas IV. Sumber data yang digunakan meliputi guru kelas III dan kelas IV, siswa berkebutuhan khusus tunarungu, kepala sekolah, dan siswa sebaya. Data yang digunakan berupa data kualitatif dari peneliti berupa deskripsi dan analisis mengenai kemandirian belajar siswa berkebutuhan khusus tunarungu serta upaya pengembangan kemandirian belajar yang dilakukan guru kepada siswa berkebutuhan khusus tunarungu dalam proses pembelajaran. Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini meliputi observasi, wawancara, dan studi dokumen. Validitas data yang digunakan yaitu triangulasi sumber data. Analisis data dilaksanakan melalui reduksi data, penyajian data, dan verifikasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) proses pembelajaran siswa berkebutuhan khusus tunarungu berjalan seperti siswa normal lainnya yang membedakan ialah salah satu siswa dibantu oleh pendamping; (2) tingkat kemandirian belajar siswa berkebutuhan khusus tunarungu antara lain: (a) kebergantungan dengan orang lain rendah, (b) memiliki kepercayaan diri yang besar dalam mengerjakan tugas, (c) memiliki kemampuan mengendalikan diri yang besar, (d) mamiliki kemampuan dalam motivasi belajar dengan adanya kesadaran diri dan keantusiasan dalam belajar, (e) memiliki kemampuan bertanggung jawab dengan waktu dan kebersungguhan ketika belajar, (f) sikap kedisiplinan yang belum terlihat pada saat pembelajaran, dan (g) belum adanya kemampuan dalam memecahkan masalah; (3) upaya pengembangan kemandirian belajar dari guru meliputi (a) memperlakukan siswa berkebutuhan khusus tunarungu sama dengan siswa normal lainnya, (b) melibatkan siswa dalam diskusi bersama teman, (c) mendekati siswa ketika mengalami kesulitan, (d) memberikan apresiasi terhadap tugas yang dikerjakan, (e) menempatkan siswa duduk di barisan depan untuk memudahkan dalam proses pembelajaran, (f) menuliskan perintah yang jelas di papan tulis ketika memberikan tugas.
Kesimpulan penelitian ini adalah proses pembelajaran siswa berkebutuhan khusus tunarungu sama seperti siswa normal lainnya, tingkat kemandirian belajar siswa sudah cukup terlihat dari beberapa aspek yang muncul, dan guru kelas telah melakukan upaya pengembangan kemandirian belajar kepada siswa berkebutuhan khusus tunarungu.
Kata Kunci: analisis, kemandirian belajar, siswa berkebutuhan khusus tunarungu.