Abstrak


Perilaku Relational Bullying Faktor-Faktor Penyebab dan Alternatif Pengatasannya pada Siswa SMA Negeri 1 Kartasura


Oleh :
Murni Eka Wulandari - K3113044 - Fak. KIP

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui wujud konkrit perilaku relational bullying faktor penyebab, dan alternatif pengatasannya pada siswa SMA Negeri 1 Kartasura. Subjek siswa SMA Negeri 1 Kartasura kelas XI IPS 1 sebanyak tiga siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam, pemeriksaan dokumen dan observasi pastisipan. Analisis data yang digunakan peneliti adalah teknik analisis interaktif terdiri dari empat alur yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Kesimpulan dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap perilaku relational bullying adalah: 1. MRY. a. Perilaku relational bullying yaitu:= 1) Mengabaikan teman, 2) Apabila diajak teman berbicara, memalingkan wajah serta tidak menghiraukan, 3) Menolak berada satu kelompok dengan siswa yang berinisal R, 4) Suka menentang serta agresif terhadap teman sebaya, 5) Kurang berempati terhadap teman sebaya, 6) Menghasut teman yang lain untuk tidak berbicara dan tidak berteman dengan siswa berinisal R, 7) Merasa tidak cemas dan tidak takut saat melakukan relational bullying, 8) Meminta R untuk pindah kelas, 9) MRY adalah siswa yang tidak sabaran. b. Faktor penyebab MRY yaitu memilik idominasi yang kuat di kelas, ingin diakui, ingin mencari perhatian, ingin menunjukan eksistensi dirinya, mengalami gangguan pengendalian diri,ikut-ikutan teman, masih labil serta mencari jati diri, ingin balas dendam, ingin menunjukan kendali atas teman-temannya serta ingin meraih kekuasaan, ingin dikenal dan ditakuti oleh teman sebaya, ingin diperhatikan oleh teman-teman di kelas, ingin diakui keberadaannya oleh teman di kelas, dan ingin diperhatikan oleh orang lain. c. Alternatif pengatasannya perilaku relational bullying pada siswa SMA Negeri 1 Kartasura yaitu: MRY = alternatif pengatasan yang diberikan oleh guru BK yaitu pendekatan restoratif, mengajak siswa berbincang-bincang dengan santai, memberikan pemahaman bahwa perilaku relational bullying tidak dapat diterima orang lain, mengubah perilaku negatif ke perilaku yang positif. Altentaif pengatasan menurut guru mata pelajaran yaitu memantau aktivitas siswa dikelas, memberikan pemahaman untuk tidak pilih teman, bersikap tegas ketika diskusi, bekerja sama dengan guru BK. Alternatif pengatasan menurut teman sebaya yaitu mempertemukan antara subjek dengan korban agar dapat bertukar pikiran antara keduanya, memindahkan salah satu siswa, memanggil orang tua subjek untuk datang ke sekolah. Altenatif pengatasan menurut subjek MRY yaitu tidak menyudutkan atau tidak menyalahkan MRY, meminta agar korban minta maaf terhadap MRY.
2. YDY. a. Wujud konkrit relational bullying yang dilakukan YDY yaitu = 1) Sering pura-pura tidak mendengar ketika disapa teman yang tidak disukai oleh YDY, 2) Suka pilih-pilih teman pada saat diberi tugas kelompok atau berdiskusi oleh guru BK maupun guru mata pelajaran, 3) suka menentang serta agresif terhadap teman sebaya, 4) suka mempermalukan serta mengajak siswa lain untuk tidak berbicara atau berkelompok dengan siswa R. b. Faktor penyebab YDY yaitu: memiliki dominasi yang kuat di kelas, ingin diakui, ingin mencari perhatian, ingin menunjukan eksistensi dirinya, mengalami gangguan pengendalian diri,ikut-ikutan teman, masih labil serta mencari jati diri, ingin balas dendam, ingin menunjukan kendali atas teman-temannya serta ingin meraih kekuasaan, ingin dikenal dan ditakuti oleh teman sebaya, ingin diperhatikan oleh teman-teman di kelas, ingin diakui keberadaannya oleh teman di kelas, dan ingin diperhatikan oleh orang lain. c. Alternatif pengatasan menurut guru BK yaitu melakukan pendekatan restoratif, mengajak siswa berbincang-bincang dengan santai, memberikan pemahaman yang mencakup rasa empati. Alternatif pengatasan menurut guru mata pelajaran yaitu memantau aktivitas subjek YDY di kelas, memberikan pemahaman untuk tidak pilih teman, bersikap tegas ketika membagi kelompok saat diskusi, melakukan kerjasama dengan guru BK dalam mengatasi perilaku YDY.  Alternatif pengatasan menurut teman sebaya yaitu memisahkan antara YDY dengan MRY, mempertemukan antara YDY dengan korban, dan memindahkan YDY ke kelas unggulan. Altenatif pengatasan menurut peneliti yaitu mempertemukan antara guru BK dengan orang tua YDY, pihak sekolah bekerja sama dengan pihak sekolah untuk memantau aktivitas YDY.
 3. DBU. a. Wujud konkrit perilaku DBU yaitu: 1) Sering memerintah teman, apabila teman menolak DBU akan marah-marah, 2) Memilih teman tertentu ketika diskusi di kelas, 4) DBU adalah siswa yang tidak sabaran, 5) DBU suka menentang dan agresif terhadap teman sebaya, 6) Mengucilkan teman yang tidak menurut dengan DBU, 7) Suka mempermalukan R secara langsung maupun di media sosial. b. Faktor yang menyebabkan DBU siswa melakukan perilaku relational bullying yaitu: memiliki dominasi yang kuat di kelas, ingin diakui, ingin mencari perhatian, ingin menunjukan eksistensi dirinya, mengalami gangguan pengendalian diri,ikut-ikutan teman, masih labil serta mencari jati diri, ingin balas dendam, ingin menunjukan kendali atas teman-temannya serta ingin meraih kekuasaan, ingin dikenal dan ditakuti oleh teman sebaya, ingin diperhatikan oleh teman-teman di kelas, ingin diakui keberadaannya oleh teman di kelas, dan ingin diperhatikan oleh orang lain. c. alternatif pengatasan menurut guru BK dengan melakukan konseling  trait and factor.  Alternatif pengatasan menurut guru mata pelajaran yaitu memantau aktivitas DBU dik kelas, memanggil orang tua DBU ke sekolah, bekerja sama dengan guru BK. Alternatif pengatasan menurut teman sebaya yaitu memanggil orang tua DBU, mendamaikan antara DBU dengan korban berinisal R. Alternatif pengatasan menurut DBU yaitu DBU ingin dinasehati secara halus dan pelan-pelan, DBU ingin guru BK bersikap netral.

Kata Kunci : studi kasus, relational bullying, faktor penyebab, alternatif pengatasan