Abstrak


Pengaruh Pemberian Ekstrak Kulit Buah Naga Merah (Hylocereus costaricensis) terhadap Kadar Kreatinin Serum Tikus Putih yang diinduksi Parasetamol


Oleh :
Reinaldo Bobby Yuwono - G0013196 - Fak. Kedokteran


ABSTRAK

Latar  Belakang:  Penyakit  ginjal  terus  mengalami  peningkatan  di  Indonesia. Salah satu kasus penyakit ginjal dengan kasus terbanyak adalah Gagal Ginjal Akut (GGA) yang disebabkan oleh nefrotoksin, seperti penggunaan obat parasetamol dosis   toksik.   Penggunaan   parasetamol   dosis   toksik   dapat   mengakibatkan kerusakan pada ginjal melalui mekanisme Reactive Oxygen Species (ROS) yang akan merusak epitel tubulus ginjal mengakibatkan gangguan klirens pada ginjal yang ditandai dengan kenaikan kadar kreatinin serum. Reactive Oxygen Species (ROS) sebagai sebuah radikal bebas dapat dihambat oleh zat antioksidan pada kulit  buah  Naga Merah.  Penelitian  ini  bertujuan  untuk  menjelaskan  pengaruh ekstrak kulit buah Naga Merah sebagai nefroprotektor terhadap kerusakan ginjal tikus putih yang diinduksi Parasetamol dilihat dari kadar kreatinin serum.

Metode penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorik dengan pretest and posttest design. Sampel berupa tikus putih jantan, galur Wistar berumur ±2bulan, beratbadan ±200g, sehat tanpa cacat fisik dan tanda stres. Sampel sebanyak 32 ekor dibagi menjadi 2 kelompok, masing-masing terdiri dari
16   ekor   tikus.   Teknik   sampling   berupa   purposive   sampling.   Pemberian parasetamol   dengan   dosis   500mg/kgBB/hari   selama   3   hari   pertama   pada Kelompok  Perlakuan  1  (KP1)  dan  Kelompok  Perlakuan  2  (KP2),  kemudian diambil darah melalui plexus vena orbita untuk pengukuran kadar kreatinin awal menggunakan spektrofotometer pada hari ke-4. Ekstrak kulit buah Naga Merah diberikan setiap hari dari hari ke-4 hingga ke-13.   KP 1 diberi ekstrak dengan dosis 36,5mg/200gBB tikus. KP 2 diberi ekstrak dengan dosis 73mg/200gBB tikus. Hari ke-14, darah mencit diambil melalui plexus vena orbita, lalu diukur kadar kreatinin serum akhir menggunakan spektrofotometer. Analisis data dengan uji Paired T-Test (? = 0,05) untuk distribusi data normal dan uji Wilcoxon (? =
0,05) untuk distribusi data tidak normal.


Hasil penelitian: KP 1 (0,230±0,038 mg/dL dan 0,249±0,052 mg/dL) dan KP 2 (0,257±0,039 mg/dL dan 0,260±0,039 mg/dL). Hasil uji Wilcoxon pada KP 1 dan
uji Paired T-Test pada KP 2 menunjukkan tidak ada perbedaan yang bermakna
antara kelompok pretest dan posttest pada masing-masing kelompok perlakuan
(p>?).

Simpulan penelitian:Pemberian ekstrak kulit buah Naga Merah (Hylocereus costaricensis) tidak berpengaruh terhadap kadar kreatinin serum tikus putih yang diinduksi parasetamol.


Kata kunci: Kulit Buah Naga, Parasetamol, Kreatinin.