Abstrak


Analisis pengendalian kualitas bagian finishing dengan diagram pareto dan fishbone pada CV. Teknika Jaya Batur Ceper Klaten


Oleh :
Very Mustika Atmaja - F3502065 - Fak. Ekonomi dan Bisnis

ABSTRAK Adapun penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis kerusakan produk yang paling dominan dalam perusahaan baja CV. Teknika Jaya di Klaten. Kriteria atau spesifikasi kualitas produk pipa PDAM didasarkan pada tiga jenis variabel, antara lain keropos, patah pada pengujian, tebal tidak sesuai. Yang kedua penelitian ini betujuan untuk mengetahui penyebab dari kesalahan yang terjadi pada kualitas produk pipa PDAM. Analisis yang digunakan adalah menggunakan analisis Pareto Chart (Diagram Pareto) untuk pembahasan tingkat kerusakan dominan dari jenis kerusakan yang terjadi pada produk pipa PDAM. Data yang dibutuhkan adalah data inspeksi produk rusak yang diperoleh dari CV. Teknika Jaya Klaten. Sedangkan metode selanjutnya adalah menggunakan analisis Fishbone Chart (Diagram Tulang Ikan) untuk menganalisa faktor-faktor yang menjadi penyebab kerusakan produk. Dari analisis data yang telah dilakukan, maka dapat diketahui bahwa kerusakan dengan spesifikasi keropos merupakan kerusakan dengan intensitas kerusakan tertinggi yaitu sebesar 48%, kerusakan dengan spesifikasi patah pada pengujian merupakan kerusakan dengan intensitas kerusakan terendah yaitu sebesar 19%, kerusakan dengan spesifikasi ketebalan tidak sesuai merupakan kerusakan dengan intensitas kerusakan terbesar kedua yaitu sebesar 33%. Untuk perolehan bahan baku bijih baja, perusahaan masih mengandalkan produk luar negeri atau impor. Adapun saran-saran yang penulis dapat berikan pada perusahaan antara lain ; hendaknya CV. Teknika Jaya mengupayakan atau meminimalkan kerusakan pada jenis keropos dan ketebalan sehingga didapat produk yang lebih berkualitas, dengan demikian dapat mengurangi pengerjaan ulang atau kerugian perusahaan yang disebabkan kerusakan produk. CV. Teknika Jaya perlu mencari alternatif spplier baru yang bersifat lokal jika dimungkinkan ada yang berkualitas, sehingga tidak perlu melakukan taransaksi impor. Dengan demikian dapat menghemat biaya pengadaan bahan baku dan melakukan pengawasan tenaga kerja yang teratur dan menyeleksi tenaga kerja yang benar- benar ahli, serta melakukan pengawasan dalam proses penuangan kedalam cetakan, teknik peletakan pada inti dan teknik pencetakan.