Abstrak


Analisis Komparatif Pendapatan Usahatani Padi Sawah (Oryza sativa .L) dengan Benih Bersertifikat dan Tidak Bersertifikat di Kecamatan Kebakramat Kabupaten Karanganyar


Oleh :
Adelia Septiani - H1815001 - Fak. Pertanian

ABSTRAK

Skripsi ini disusun berdasarkan hasil penelitian yang bertujuan untuk membandingkan produktivitas usahatani, pendapatan, dan efisiensi usahatani padi benih bersertifikat dan benih tidak bersertifikat di Kecamatan Kebakkramat Kabupaten Karanganyar.
Metode dasar penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dan pelaksanaannya menggunakan teknik survei. Lokasi penelitian dipilih secara sengaja, yaitu Desa Kaliwuluh dan Desa Waru, Kecamatan Kebakkramat, Kabupaten Karanganyar, dengan pertimbangan di daerah tersebut terdapat jumlah petani terbanyak dan luas lahan yang terluas di Kecamatan Kebakkramat serta adanya petani yang mengusahakan budidaya padi menggunakan benih bersertifikat atau benih tidak bersertifikat. Pengambilan sampel responden secara purposif dengan jumlah responden 60 petani, terdiri atas 30 petani usahatani padai sawah benih bersertifikat dan 30 petani usahatani padi sawah benih tidak bersertifikat.  
Hasil analisis menunjukkan bahwa usahatani padi varietas IR 64 benih bersertifikat memiliki nilai produktivitas usahatani padi  sebesar 47,85 kw/ha lebih tinggi daripada usahatani padi benih tidak bersertifikat sebesar 37,24 kw/ha. Uji statistik (t-test) terhadap produktivitas ini menghasilkan nilai thitung sebesar 4,086 yang berarti lebih besar daripada nilai ttabel (? = 0,05) sebesar 2,000 sehingga hipotesis diterima yang berarti bahwa terdapat perbedaan produktivitas usahatani padi benih bersertifikat dan benih tidak bersertifikat. Pendapatan yang diperoleh dari usahatani padi benih bersertifikat sebesar Rp. 4.134.753  per hektarlebih tinggi dibanding dengan pendapatan usahatani padi benih tidak bersertifikat sebesar Rp. 1.221.493  per hektar. uji statistik (t-test) diperoleh nilai thitung sebesar 4,196 yang berarti lebih besar dari ttabel (? = 0,05) sebesar 2,000 sehingga hipotesis diterima yang berarti bahwa terdapat perbedaan pendapatan usahatani padi benih bersertifikat dan benih tidak bersertifikat. R/C ratio usahatani padi benih bersertifikat sebesar 1,95 per hektar lebih tinggi dari pada  pendapatan usahatani padi benih tidak bersertifikat sebesar 1,55 per hektar. uji statistik (t-test) diperoleh nilai thitung sebesar 2,76 yang berarti lebih besar dari ttabel (? = 0,05) sebesar 2,000 sehingga hipotesis diterima yang berarti bahwa terdapat perbedaan efisiensi usahatani padi benih bersertifikat dan benih tidak bersertifikat. Petani sebaiknya menggunakan sumber benih bersertifikat agar hasil produktivitas yang didapatkan maksimum dan jauh lebih menguntungkan. Perlu dilakukan pengurangan biaya produksi yang berlebih agar dapat menurunkan biaya pengeluaran usahatani sehingga meningkatkan pendapatan dan memaksumumkan keuntungan yang diterima oleh petani