Abstrak


Studi Karakteristik Air Tanah Dangkal di Kubah Sangiran Kecamatan Kalijambe Tahun 2019 (Suplemen Materi Pembelajaran Geografi SMA Kelas X KD 3.7 Menganalisis Hidrosfer dan Dampaknya Terhadap Kehidupan)


Oleh :
Cikal Lembayu - K5415015 - Fak. KIP

Tujuan penelitian ini adalah : (1) Mengetahui pola aliran airtanah dangkal di Kubah Sangiran (2) Mengetahui karakteristik airtanah dangkal di Kubah Sangiran (3) Mengimplementasikan hasil penelitian terhadap pembelajaran di sekolah Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, dilaksanakan dengan metode survei yang dianalisis dengan pendekatan spasial/keruangan. Unit analisis yang digunakan adalah satuan bentuklahan. Satuan bentuklahan merupakan hasil dari tumpangsusun antara Peta Geologi, Proses Genesis, dan Peta Lereng, hasilnya adalah 15 satuan bentuklahan. Pengambilan sampel pada sumur penduduk dilakukan secara menyeluruh pada anggota populasi. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara tidak terstruktur, dan dokumentasi. Teknik analisis data untuk mengetahui pola aliran airtanah dangkal menggunakan metode three point problem. Analisis data untuk mengetahui karakteristik airtanah dengan menggunakan parameter derajat keasaman (pH), suhu, dan Daya Hantar Listrik (DHL). Hasil dari penelitian ini adalah : (1) Pola aliran airtanah dangkal yang terdapat di Kubah Sangiran adalah memusat yang terdapat pada Formasi Kalibeng, pola aliran menyebar terdapat pada Formasi Pucangan dan pola aliran tidak beraturan terdapat pada Formasi Kabuh dan Formasi Noropuro. (2) Karakteristik airtanah dangkal di Kubah Sangiran, didasarkan pada pH, suhu, dan DHL. Klasifikasi pH netral terdapat pada Formasi Notopuro, Formasi Pucangan bagian bawah; klasifikasi pH basa terdapat pada Formasi Kabuh, Formasi Pucangan bagian atas, dan Formasi Kalibeng; klasifikasi pH asam terdapat pada Formasi Notopuro. Suhu airtanah dangkal di Kubah Sangiran termasuk baik. Klasifikasi DHL airtanah dangkal termasuk ke dalam kelas rendah, menengah. Klasifikasi DHL rendah terdapat pada Formasi Notopuro, Formasi Kabuh, dan Formasi Pucangan sedangkan klasifikasi DHL menengah terdapat pada Formasi Kalibeng. (3) Implementasi hasil penelitian ini berupa buku suplemen materi pembelajaran geografi Sekolah Menengah Atas (SMA) Kelas X K.D 3.7 Menganalisis Hidrosfer dan Dampaknya Terhadap Kehidupan. Hasil penelitian akan dikaitkan dengan teori-teori yang ada untuk mengatasi permasalahan airtanah dangkal. Kata Kunci : Airtanah dangkal, satuan bentuklahan, Kubah Sangiran