Tradisi bersih desa yang dilaksanakan oleh masyarakat Desa Sekar selalu disertai dengan upacara adat yang disebut Ceprotan. Upacara adat Ceprotan ini hanya ada di Desa Sekar dan pelaksanaannya sarat dengan nilai-nilai folklore yang diyakini oleh masyarakatnya.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui makna tradisi Ceprotan dalam bersih desa bagi masyarakat Desa Sekar. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Pengambilan informan dilakukan dengan teknik purposive sampling. Data diperoleh dengan menggunakan data primer maupun sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan berupa wawancara, observasi, serta dokumentasi. Untuk memastikan validitas data, peneliti menggunakan teknik triangulasi sumber pada data-data yang diperoleh. Kemudian data dianalisis dengan teknik tafsir kebudayaan atau yang disebut dengan pendekatan “thick description” oleh Clifford Geertz untuk menafsirkan sistem-sistem simbol makna kultural dalam sebuah lukisan yang mendalam.
Hasil temuan penelitian ini adalah bahwa tradisi bersih desa yang diiringi upacara adat Ceprotan dilakukan oleh masyarakat Desa Sekar khususnya Dusun Krajan Lor dan Krajan Kidul sebagai wujud rasa syukur, harapan dan doa kepada Tuhan Yang Maha Esa terhadap hal-hal baik. Berdasarkan aktivitas-aktivitas simbolik yang muncul dan dimaknai oleh pelaku kebudayaan, tradisi ini dilakukan juga sebagai bentuk penghargaan dan pengingat kepada para leluhur atau nenek moyang Desa Sekar yang hingga kini diyakini masyarakat sebagai Danyang yang dianggap memiliki pengaruh terhadap keberlangsungan hidup warga. Kepercayaan ini terkandung dalam folklore asal-usul Desa Sekar, dan terus dipertahankan sebagai bentuk penyempurnaan adat serta budaya Desa Sekar. Hasil penelitian ini dapat menjadi sumbangan pengetahuan mengenai keragaman budaya, serta memberi sumbangan pemikiran dalam kajian ilmu antropologi khususnya pada teori Interpretivisme Simbolik oleh Clifford Geertz, dan juga pada beberapa mata kuliah antropologi seperti Teori Antropologi, Etnografi, dan Kajian Budaya dan Media.
Kata kunci: Tradisi Ceprotan, Upacara Adat, Makna Simbolik