Kelurahan Winongo merupakan lokasi adanya Tempat Pembuangan Akhir, dengan volume sampah yang dihasilkan sebanyak 91,1 Ton dalam satu hari. Melalui kelembagaan yang terorganisir dan dipayungi oleh peraturan hukum dibentuklah Bank Sampah Matahari sebagai upaya untuk mengurangi sampah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui alur pengelolaan sampah pada bank sampah matahari, modal sosial, peran bank sampah dalam meningkatkan partisipasi masyarakat dilihat dari empat tingkatan partisipasi serta mengetahui dampak adanya bank sampah yang terdapat di Kelurahan Winongo, Kota Madiun.
Dalam penelitian skripsi ini menggunakan teori tindakan sosial oleh Max Weber. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan menggunakan pendekatan studi kasus. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan beberapa teknik, yakni wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisa data dalam penelitian ini menggunakan model analisa interaktif, yaitu terdiri dari tiga komponen utama, diantaranya adalah reduksi data, penyajian data, verifikasi data. Penulis menggunakan teknik pengambilan sampel purposive sampling, sehingga penulis dapat mengetahui secara pasti apa yang penulis butuhkan. Informan dalam penelitian ini bersal dari pihak pengelola Bank Sampah Matahari, warga yang tergabung menjadi nasabah dan beberapa tokoh masyarakat Kelurahan Winongo.
Dalam bank sampah matahari alur pengelolaan sampah dibagi menjadi dua yaitu untuk sampah organik dan anorganik. Besarnya partisipasi didukung oleh adanya modal sosial yang berupa modal jaringan, kepercayaan dan resiprositas yang terdapat di Kelurahan Winongo. Peran bank sampah berupa pemberian sosialisasi serta pelatihan daur ulang, mengelola buku tabungan dan menjual sampah kepada pengepul. Dari adanya bank sampah mampu memberikan dampak bagi lingkungan, kesehatan, pendidikan dan juga menambah perekonomian masyarakat.
