.
Adanya aktivitas ekonomi di perkotaan yang dinamis mengakibatkan meningkatnya kebutuhan barang di masyarakat sehingga meningkatnya aktivitas logistik perkotaan. Meningkatnya arus transportasi barang berdampak negatif pada kualitas lingkungan perkotaan, seperti polusi udara yang dihasilkan dari emisi karbon dioksida, kebisingan, dan kemacetan. Adanya koordinasi yang baik antara lokasi depot dengan rute kendaraan merupakan salah satu tantangan terbesar dalam manajemen rantai pasok. Salah satu variasi dari facility location problem dan vehicle routing problem adalah Location Routing Problem (LRP). LRP melibatkan penentuan lokasi fasilitas dan rute kendaraan dari fasilitas untuk melayani pelanggan. PT. Wonorejo Makmur Abadi dan PT. Duta Solo merupakan perusahaan manufaktur tikar yang memiliki kebijakan gratis ongkir untuk pengiriman ke Wilayah Surakarta, Sukoharjo dan Karanganyar. Permintaan mingguan yang tidak tetap membuat perusahaan harus tetap mengirimkan barang meskipun barang yang dikirim sedikit. Kedua perusahaan memiliki pelanggan yang sama, sehingga dibutuhkan kerjasama untuk memilih atau membangun sejumlah depot sebagai pusat distribusi. Pada penelitian ini terdapat tiga kandidat depot, PT. Wonorejo Makmur Abadi sebagai depot A, PT. Duta Solo sebagai depot B dan depot C yang merupakan depot baru yang diusulkan berdasarkan penentuan titik pusat distribusi dengan menggunakan Gravity Location Models. Pada penelitian ini menggunakan Location Routing Problem with Time Windows. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menentuka lokasi depot dan rute distribusi yang optimal untuk meminimalkan total biaya dan emisi CO2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa depot B dan C menjadi pusat distribusi utama, dan biaya optimal yaitu sebesar Rp 25.636.984.
Kata Kunci : Penentuan Lokasi, Penentuan Rute, Location Routing Problem with Time Windows, City Logistics, Emisi CO2
