Abstrak


Analisis pengaruh ketidakamanan kerja terhadap kepuasan kerja dengan variabel moderator umur dan lama bekerja: studi pada karyawan bagian pemasaran P.T. Batik Danar Hadi Surakarta


Oleh :
Galih Pramono - F0298077 - Fak. Ekonomi dan Bisnis

ABSTRAK Masalah dalam penelitian ini adalah : pertama, apakah ketidakamanan kerja (job insecurity) berpengaruh secara negatif dan signifikan terhadap kepuasan kerja (job satisfaction), kedua, Apakah variabel umur memperlemah pengaruh ketidakamanan kerja terhadap kepuasan kerja secara signifikan, ketiga, apakah variabel lama bekerja memperlemah pengaruh ketidakamanan kerja terhadap kepuasan kerja secara signifikan. Hipotesis pertama dalam penelitian ini menyatakan bahwa ketidakamanan kerja (job insecurity) berpengaruh secara yang negatif dan signifikan terhadap kepuasan kerja (job satisfaction). Hipotesis kedua menyatakan bahwa variabel umur memperlemah pengaruh ketidakamanan kerja terhadap kepuasan kerja secara signifikan. Hipotesis ketiga menyatakan bahwa variabel lama bekerja memperlemah pengaruh ketidakamanan kerja terhadap kepuasan kerja secara signifikan. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode simple random sampling. Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan tabel angka acak, cara ini dipilih karena selain meringankan pekerjaan, juga memberikan jaminan yang jauh lebih besar bahwa setiap unit elementer mempunyai probabilitas yang sama untuk terpilih.Sampel berjumlah 73 responden yang diambil dari populasi sebesar 264 karyawan bagian pemasaran P.T. Batik Danar Hadi Surakarta. Metode Analisis yang digunakan adalah dengan analisis regresi dengan uji-F dan analisis regresi bertingkat (hierarchical regression) Hasil Penelitian untuk masalah pertama, tentang ketidakamanan kerja berpengaruh secara negatif dan signifikan terhadap kepuasan kerja, didukung dalam penelitian ini. Hasil analisis regresi menghasilkan nilai R2 sebesar 0.121, hal ini berarti variabel ketidakamanan kerja dalam penelitian ini berpengaruh sebesar 12.1% terhadap kepuasan kerja karyawan. Sedangkan nilai F sebesar 9.753 dengan tingkat signifikansi F sebesar 0.003 pada p value 0.01, oleh karena itu ketidakamanan kerja dapat digunakan untuk memprediksi kepuasan kerja. Hasil Penelitian untuk masalah kedua, tentang variabel umur memperlemah pengaruh ketidakamanan kerja terhadap kepuasan kerja, didukung dalam penelitian ini. Hasil regresi ketidakamanan kerja terhadap kepuasan kerja, dengan memasukkan umur sebagai variabel moderator, menghasilkan R2 sebesar 0.091 dengan nilai F sebesar 7.104 dengan tingkat signifikansi F sebesar 0.010 pada p value 0.05, oleh karena itu variabel umur dapat digunakan memoderat pengaruh ketidakamanan kerja terhadap kepuasan kerja. Hasil Penelitian untuk masalah ketiga tentang variabel lama bekerja memperlemah pengaruh ketidakamanan kerja terhadap kepuasan kerja, tidak didukung dalam penelitian ini. Hasil regresi ketidakamanan kerja terhadap kepuasan kerja, dengan memasukkan lama bekerja sebagai variabel moderator, menghasilkan R2 sebesar 0.003 dengan nilai F sebesar 0.197 dengan tingkat signifikansi F sebesar 0.659 di atas p value 0.05, oleh karena itu variabel lama bekerja tidak dapat digunakan memoderat pengaruh ketidakamanan kerja terhadap kepuasan kerja Lama bekerja dalam penelitian ini tidak dapat digunakan untuk memoderat pengaruh ketidakamanan kerja terhadap kepuasan kerja. Hal ini terjadi disebabkan oleh rendahnya pengaruh ketidakamanan kerja terhadap kepuasan kerja sebelum dimasukkannya variabel moderator (12.1%). Karena rendahnya pengaruh tersebut maka setelah dimasukkan variabel lama bekerja sebagai moderator, pengaruh ketidakamanan kerja terhadap kepuasan kerja menjadi hanya 0.3% Tingkat pengaruh yang sangat rendah ini menyebabkan setelah dimasukkannya variabel moderator lama bekerja, pengaruh ketidakamanan kerja terhadap kepuasan kerja tidak lagi signifikan. Dari hasil penelitian ini, peneliti memberikan saran antara lain : 1) karena sampel dalam penelitian ini hanya diambil dari satu bagian dalam perusahaan yaitu bagian pemasaran P.T. Batik Danar Hadi Surakarta, maka disarankan sampel dapat diperluas dengan karyawan dari bagian lain perusahaan ataupun penelitian dilakukan di perusahaan lain dengan sampel yang lebih bervariasi. 2) walaupun pengaruh ketidakamanan kerja terhadap kepuasan kerja relatif rendah, pihak perusahaan harus tetap menjaga keamanan kerja karyawan dengan memberikan pemenuhan kebutuhan ini melalui program keamanan kerja, perlengkapan yang memadai dan dengan menyediakan keamanan dengan asuransi kesehatan, tunjangan pensiun dan keuntungan yang seimbang. 3)perusahaan dapat mengurangi ketidakamanan kerja dengan cara penyelesaian tugas karyawan dapat dilakukan secara bersama-sama atau sebagai sebuah tim kerja, Perusahaan dapat melakukan berbagai pelatihan-pelatihan tentang cara-cara melakukan tugas secara kelompok dan bagaimana cara bekerjasama dalam menyelesaikan suatu tugas yang efektif. 4) perusahaan dapat melakukan rotasi pekerjaan sehingga karyawan tidak merasa hanya melakukan pekerjaan yang sama terus-menerus dan karyawan tidak merasa pekerjaan sebagai suatu rutinitas, akan tetapi mereka dapat merasa berkembang dalam pekerjaannya.5) Karyawan mengharapkan memiliki jam kerja yang jelas. Jam kerja yang berubah-ubah bagi karyawan akan menyulitkan mereka untuk menyelesaikan tugas mereka dengan baik anda lakukan berubah-ubah dari hari ke hari. Karena itu perusahaan dapat menentukan jam bekerja yang jelas dan tidak memberikan tugas-tugas kepada keryawan diluar jam kerja. 6). Perusahaan mungkin tidak dapat menjamin bahwa tidak akan ada pemecatan, akan tetapi ancaman yang dirasakan karyawan ini dapat dikurangi dengan memberikan jaminan sosial ,seperti kepastian pensiun,tunjangan bagi karyawan seandainya mereka dipecat. Selain itu berbagai ilmu yang didapat dari pelatihan yang diberikan oleh perusahaan dapat mengembangkan kemampuan karyawan dan dapat membantu mereka mendapatkan pekerjaan kembali seandainya mereka dipecat. 7)karena tidak didukungnya hipotesis ketiga yaitu variabel lama bekerja memperlemah pengaruh ketidakamanan kerja (job insecurity) terhadap kepuasan kerja (job satisfaction), maka saran unutk penelitian berikutnya sebaiknya menggunakan variabel lain yang dapat memoderat pengaruh ketidakamanan kerja terhadap kepuasan kerja karyawan.